Jakarta, FORTUNE – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) baru saja melangsungkan Musyawarah Nasional ke XVII di Solo, Jawa Tengah. Kegiatan tersebut menuai sorotan karena sempat terjadi kericuhan sesama anggotanya dan tersebar luas di media sosial.
HIPMI sudah lama dikenal sebagai wadah bagi para pengusaha-pengusaha muda tanah air. Menurut situs resminya, HIPMI adalah organisasi independen non-partisan para pengusaha muda Indonesia yang bergerak di bidang perekonomian.
Himpunan ini berdiri pertama kali pada 10 Juni 1972 dengan penggagas para pengusaha muda di masa tersebut, seperti Abdul Latief, Siswono Yudo Husodo, Teuku Sjahrul, Datuk Hakim Thantawi, Badar Tandi, Irawan Djajaatmadja, Hari Sjamsudin Mangaan, Pontjo Sutowo, dan Mahdi Diah.
Pendirian organisasi dilandasi oleh semangat berwirausaha para pemuda Indonesia. Dengan adanya organisasi ini, para pengusaha muda berharap agar jiwa dan semangat menjalankan usaha bisa terus tumbuh.
HIPMI ingin menempatkan pengusaha sebagai salah satu motor penggerak perekonomian negara. Dengan demikian, salah satu tujuan HIPMI adalah mendorong jiwa kewirausahaan, membina, mengembangkan, dan memajukan pengusaha muda Indonesia.