Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Penjualan Motor Moncer, MPM Raup Pendapatan Rp15,8 Triliun di 2024

motor listrik Honda
ilustrasi motor listrik Honda (dok.e-scooter)
Intinya sih...
  • MPM Raup Pendapatan Rp15,8 Triliun di 2024
  • Pertumbuhan pendapatan MPMX sebesar 13,8 persen dibandingkan 2023, didorong oleh distribusi dan ritel.
  • Meskipun menghadapi banyak tantangan, MPMX mampu menunjukkan ketahanan dan pertumbuhan positif pada segmen bisnis distribusi dan ritel kendaraan roda dua.
  • Pembagian dividen per saham sebesar Rp115 untuk tahun buku 2023 telah dilakukan oleh Perseroan.
  • Tahun ini, perseroan akan memperkuat fundamental bisnis sebagai strategi prioritas utama 2025.

Jakarta, FORTUNE - PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX), perusahaan konsumer otomotif dan transportasi mencatat pertumbuhan pendapatan Rp15,8 triliun sepanjang 2024, tumbuh 13,8 persen dibandingkan 2023. Pertumbuhan kinerja perseroan, didorong oleh peningkatan kinerja di segmen utama bisnis yaitu distribusi dan ritel.

Seiring dengan naiknya pendapatan, laba bersih perseroan juga mencatatkan peningkatan. Hingga akhir tahun lalu, MPMX mencatat laba bersih sebesar Rp582 miliar atau tumbuh 10,8 persen, dengan margin keuntungan yang tetap terjaga seiring dengan langkah strategis yang dilakukan perseroan.

Suwito Mawarwati, Group Chief Executive Officer MPMX mengatakan, pada tahun lalu industri otomotif dan ekonomi global menghadapi banyak tantangan—dari perlambatan pertumbuhan, ketidakpastian geopolitik, tekanan inflasi, hingga dampak perubahan iklim. Namun, di tengah tantangan tersebut MPMX masih mampu menunjukkan ketahanan.

“Kinerja MPMX selama 2024 bertumbuh positif, didorong oleh pertumbuhan volume penjualan. Pada periode tersebut, fundamental bisnis turut menguat, didukung oleh upaya-upaya yang terus dilakukan secara konsisten serta eksekusi strategi yang tepat, “ katanya dalam keterangan tertulis, Ranu (26/3).

Pada segmen bisnis distribusi dan ritel kendaraan roda dua, MPMX melalui MPMulia berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 14,3 persen (YoY) menjadi Rp14,5 triliun.

Sepanjang 2024 kinerja entitas anak dan asosiasi MPMX bergerak dinamis, dengan beberapa segmen menunjukkan pertumbuhan positif. Sedangkan, beberapa anak usaha lain masih menghadapi tekanan pasar dan tantangan.

Segmen distribusi, MPM mencatat penjualan sebesar 745 ribu unit, mencerminkan pertumbuhan sebesar 9,9 persen (YoY), sementara pendapatan dari bisnis aftermarket penjualan suku cadang meningkat sebesar 4 persen (YoY).

Hal ini didorong oleh pasar Jawa Timur yang lebih baik di 2024 dibandingkan 2023 yang sebelumnya menahan konsumsi. Bisnis ritel melalui MPMotor mencatat penjualan 203 ribu unit atau bertumbuh sebesar 16,6 persen (YoY), didorong oleh meningkatnya permintaan, sementara pendapatan ritel dari bisnis aftermarket penjualaan suku cadang dan layanan perbaikan meningkat sebesar 10,9 persen (YoY).

Segmen bisnis asuransi MPMInsurance mencatat peningkatan pada premi bruto sebesar 19,9 persen (YoY) menjadi Rp887 miliar didorong oleh kinerja kuat dari produk properti dan engineering, sejalan sinergi dalam grup perseroan. MPMInsurance meningkatkan pendapatannya sebesar 6,8 persen menjadi Rp304 miliar, dengan laba kotor tumbuh 0,8% YoY menjadi Rp162 miliar.

Pada segmen penyewaan kendaraan, MPMRent mempertahankan jumlah armada yang stabil di kisaran 16.000 unit dengan tingkat utilisasi 91 persen yang sebagian besar berasal dari mobil penumpang dengan klien dari sektor layanan keuangan, perdagangan, dan distribusi. Ke depan, perusahaan akan terus fokus pada perluasan armada sewa mobil penumpang. Penjualan mobil bekas melalui AUKSI meningkat sebesar 4,1 persen menjadi 3.688 unit yang sebagian besar disumbangkan oleh mobil komersial.

Pada 2024 bisnis mobil bekas menghadapi tantangan dengan banyaknya stok mobil bekas di pasaran sehingga berimbas pada harga jual yang lebih rendah, dan juga terimbas dari melemahnya bisnis logistik sehingga sulit untuk menjual tipe mobil tertentu (BlindVan).

“Ke depannya perusahaan akan meningkatkan kontribusi mobil penumpang dengan memaksimalkan jaringan lokasi lelang kami,” kata Suwito.

Pada segmen jasa keuangan, Jaccs MPM Finance Indonesia, secara keseluruhan, membukukan penurunan pemesanan baru sebesar 33,5 persen menjadi Rp3,1 Triliun imbas dihentikannya (stop booking) sementara pembiayaan produk 4W (New & Used) dan Multi Produk, terhitung sejak 1 Oktober 2024 dan ditutupnya bisnis Sewa Guna Usaha (pembiayaan korporasi) secara permanen, sebagai bagian dari strategi perusahaan untuk meningkatkan kualitas aset dengan lebih selektif dalam mengakuisisi pelanggan.

Dengan demikian, tahun ini dan tahun depan, fokus perusahaan akan tetap pada peningkatan kualitas aset, memperbaiki penagihan, dan memperkuat upaya pemulihan. Selain itu, perusahaan sedang merestrukturisasi cabang-cabangnya.

“Tahun 2024 menjadi bukti bahwa eksekusi bisnis yang disiplin, didukung oleh inovasi berkelanjutan dan pengelolaan yang prudent, memungkinkan kami untuk terus menciptakan nilai tambah bagi pemegang saham dan seluruh pemangku kepentingan,” kata Suwito.

Pembagian dividen

Pada 2024, Perseroan telah membagikan dividen Rp115 per saham untuk tahun buku 2023. Perseroan akan terus berupaya memberikan pengembalian yang maksimal kepada pemegang saham berupa pembagian dividen secara konsisten dalam jangka panjang.

Tahun ini, perseroan menargetkan memperkuat fundamental bisnis sebagai strategi prioritas utama 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ekarina .
EditorEkarina .
Follow Us