PHK Guncang Sektor Otomotif, GM Berhentikan 1.700 Karyawan

Jakarta, FORTUNE- Perusahaan otomotif, General Motors akan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) 1.695 pekerja di pabrik Fairfax Assembly di Kansas. Informasi tersebut diungkap perusahaan dalam pemberitahuan Pemberitahuan Penyesuaian dan Pelatihan Ulang Pekerja pekan lalu.
Seorang juru bicara GM mengonfirmasi PHK yang awalnya diberitakan Automotive News. Ia mengatakan, putaran pertama dari dua putaran PHK akan dimulai pada 18 November. Gelombang phk putaran pertama ini akan memengaruhi 686 pekerja penuh waktu untuk sementara dan memberhentikan 250 karyawan sementara.
Sedangkan untuk PHK tahap kedua, yang akan dimulai pada 12 Januari tahun depan. Sebanyak 759 pekerja penuh waktu akan diberhentikan sementara, juru bicara tersebut.
Pada Mei lalu, produsen Chevrolet ini mengatakan akan menghentikan produksi Cadillac XT4 setelah Januari 2025 di Kansas, yang mengakibatkan PHK karyawan produksi hingga produksi dilanjutkan pada 2025 akhir untuk Bolt EV dan XT4 pada jalur perakitan yang sama.
"Seperti yang diumumkan sebelumnya pada Mei, GM menginvestasikan sekitar US$390 juta di Pabrik Perakitan Fairfax kami untuk menambah produksi Chevrolet Bolt EV baru," kata juru bicara GM dalam pernyataan melalui email kepada Reuters, Sabtu (21/9).
"Untuk memfasilitasi pemasangan perkakas baru, karyawan akan dirumahkan sementara hingga produksi kembali dimulai pada pertengahan tahun 2025," ujar juru bicara tersebut menambahkan.
Pada Agustus, perusahaan juga memberhentikan lebih dari 1.000 karyawan tetap di seluruh dunia di seluruh unit perangkat lunak dan layanannya.