Profil Hamzah Sulaiman, Pendiri House of Raminten Meninggal

- Hamzah Sulaiman adalah pendiri House of Raminten yang meninggal pada usia 75 tahun.
- Ia merupakan pelestari budaya Jawa yang dikenal dengan identitas karakter perempuan Jawa bernama Raminten.
- House of Raminten awalnya hanya toko jamu sederhana, tapi kini menjadi salah satu destinasi kuliner unik di Yogyakarta.
Indonesia tengah berduka atas kepergian Hamzah Sulaiman, tokoh budaya sekaligus pendiri rumah makan ikonik House of Raminten. Pria yang juga dikenal dengan nama KMT Tanoyohamijinindya ini meninggal dunia pada Kamis, (24/4) pada usia 75 tahun.
Kabar duka tersebut disampaikan langsung melalui akun Instagram resmi @houseoframinten. Hingga kini, penyebab wafatnya belum diketahui secara pasti.
Berikut profil Hamzan Sulaiman mulai dari latar belakang, perjalanan karier, hingga usahanya membangun House of Raminten. Baca selengkapnya!
Latar belakang keluarga dan awal karier
Hamzah Sulaiman lahir di Yogyakarta pada 7 Januari 1950. Ia merupakan anak bungsu dari Hendro Sutikno (Tan Kiem Tik) dan Tini Yuniati (Nyoo Tien Nio). Mereka adalah pasangan pendiri Grup Mirota.
Awalnya, Hamzah bekerja di kapal pesiar pada 1970-an, tetapi kembali ke Indonesia saat ayahnya jatuh sakit. Setelah kepergian sang ayah, Hamzah dan keempat saudaranya melanjutkan usaha keluarga.
Usaha itu berkembang pesat dari yang awalnya toko minuman, roti, dan kee hingga akhirnya menjadi jaringan bisnis Grup Mirota.
Uniknya, sejak kecil, Hamzah sudah menunjukkan minat besar terhadap seni, khususnya tari dan pertunjukan. Ketertarikannya itu membawanya ke panggung ketoprak komedi Pengkolan, di mana ia memerankan karakter perempuan Jawa bernama Raminten.
Tokoh Raminten kemudian menjadi identitas yang melekat pada diri Hamzah. Tokoh itu pula yang menginspirasi lahirnya brand House of Raminten.
Awal berdirinya House of Raminten
Pada 2008, Hamzah mendirikan House of Raminten di Jalan Faridan M Noto, Yogyakarta. Tempat ini semula hanya toko jamu sederhana.
Seiring berjalannya waktu, ia mulai menjual berbagai makanan dan minuman khas dengan tetap mempertahankan konsep tradisional Jawa yang kuat. Kini, House of Raminten dikenal sebagai salah satu destinasi kuliner paling unik di Yogyakarta dengan atmosfer budaya yang khas.
Dedikasi untuk budaya Jawa
Selain berkiprah di dunia bisnis dan seni, Hamzah juga dikenal sebagai pelestari budaya Jawa. Sejak tahun 2014, ia resmi menjadi abdi dalem Keraton Yogyakarta.
Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasinya, Sri Sultan Hamengku Buwono X menganugerahkan gelar kehormatan Kanjeng Mas Tumenggung Tanoyo Hamijinindyo kepadanya.
Kepergian Hamzah Sulaiman meninggalkan kesedihan mendalam di kalangan masyarakat, khususnya warga Yogyakarta. Namun, warisan budaya, seni, dan kuliner yang ia tinggalkan akan terus hidup dan dikenang oleh generasi mendatang.
Demikian profil Hamzah Sulaiman, pendiri House of Raminten yang telah berpulang. Semoga jejak peninggalannya menginspirasi banyak orang.