Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Punya Banyak Konsentrat Tembaga, Amman Minta Relaksasi Ekspor

Direktur Utama PT Amman Mineral Nusa Tenggara Rachmat Makkasau dalam BNI Investor Daily Summit 2024.
Intinya sih...
  • PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) meminta relaksasi ekspor konsentrat tembaga karena terbatasnya kapasitas smelter yang tengah dalam tahap commissioning.
  • Perusahaan memiliki sekitar 200.000 ton konsentrat yang belum bisa diolah dan berpotensi mendatangkan pemasukan bagi negara jika beroleh izin untuk diekspor.
  • Proses pembangunan dan pengoperasian smelter berjalan lebih lambat dari yang diharapkan.

Jakarta, FORTUNE - PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) mengajukan permohonan relaksasi ekspor konsentrat tembaga seiring dengan masih terbatasnya kapasitas smelter yang tengah dalam tahap commissioning.

Direktur Utama AMNT, Rachmat Makkasau, menyatakan saat ini perusahaan memiliki sekitar 200.000 ton konsentrat yang belum bisa diolah, dan berpotensi mendatangkan pemasukan bagi negara jika beroleh izin untuk diekspor.

"Kami berharap bisa diberikan fleksibilitas dalam ekspor mengingat masih banyak ketidakpastian dalam proses commissioning smelter. Saat ini, kapasitas pengolahan kami baru mencapai sekitar 48 persen," kata Rachmat dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XII DPR, Rabu (19/2).

AMNT merupakan anak usaha PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).

Sejak mengambil alih tambang dari Newmont pada 2017, Amman Mineral berkomitmen membangun smelter sendiri. Awalnya, smelter dirancang dengan kapasitas 2,6 juta ton, tetapi kemudian disesuaikan dengan produksi Amman menjadi 900.000 ton.

Namun, proses pembangunan dan pengoperasian smelter berjalan lebih lambat dari yang diharapkan karena penerapan teknologi baru yang membutuhkan uji coba berkala untuk memastikan kapasitas optimal dapat tercapai dengan cepat.

"Proses commissioning ini memerlukan waktu lebih lama karena kami harus sangat berhati-hati. Kami berharap progresnya bisa berjalan lancar sehingga produk kami dapat terserap secara maksimal," ujarnya.

Total investasi proyek ini mencapai sekitar US$1,4 miliar, termasuk investasi tambahan untuk pembangkit listrik dan fasilitas pendukung lainnya.

Menurut Rachmat, dengan kapasitas operasional yang masih di bawah target, relaksasi ekspor konsentrat tembaga akan membantu menjaga keseimbangan produksi dan operasional.

Tambang Amman Mineral berlokasi di Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Perusahaan ini menambang tembaga dengan mineral ikutan berupa emas dan perak, serta merupakan salah satu perusahaan yang beralih dari kontrak karya menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) pada 2017.

Dalam proses peralihan tersebut, luas wilayah izin operasional Amman dikurangi dari 64.000 hektare menjadi 25.000 hektare. Saat ini, izin operasional perusahaan berlaku hingga 2030, dengan opsi perpanjangan hingga 2050.

Dengan stok konsentrat tembaga yang masih tertahan akibat keterbatasan smelter, Amman berharap pemerintah dapat memberikan kebijakan ekspor yang lebih fleksibel guna mengoptimalkan kontribusi terhadap pendapatan negara.

 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us