Jakarta, FORTUNE - PT Pupuk Indonesia (Persero) menggandeng PT PLN (Persero) menandatangani joint develoment study agreement (JDSA) perjanjian studi pengembangan bersama hidrogen dan amonia hijau di kawasan Pupuk Kujang. Hal ini diharapkan dapat memperkuat posisi perseroan menjadi pemain global industri amonia hijau.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, mengaku optimistis target ini bisa tercapai, apalagi dengan kapasitas produksi amonia dari Pupuk Indonesia Group yang mencapai sekitar tujuh juta ton per tahun. “Terlebih dengan posisi strategis Indonesia yang dapat menjadi hub green hydrogen dan green ammonia,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Fortune Indonesia, Selasa (5/12).
Menurutnya, kebutuhan clean ammonia untuk energi diperkirakan akan meningkat signifikan di dunia. Selain itu, keberadaan amonia hijau juga dapat mendukung keberlanjutan pasokan bahan baku pupuk, karena amonia adalah bahan baku utama pupuk Urea, NPK, ZA, dan sebagainya.