Siapa Pemilik Brand Skincare Whitelab? Ini Profilnya

- Whitelab adalah brand skincare lokal yang sukses menarik perhatian konsumen dengan produk berkualitas dan harga bersaing.
- Jessica Lin, pendiri Deca Group, berhasil membawa merek ini ke puncak popularitas dalam waktu singkat berkat dedikasinya dalam memahami kebutuhan konsumen.
- Strategi pemasaran inovatif, kolaborasi dengan influencer terkenal, serta penghargaan yang diraih telah membantu Whitelab memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan kesadaran merek.
Jakarta, FORTUNE - Industri kecantikan di Indonesia mengalami perkembangan pesat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini ditandai dengan semakin banyaknya merek perawatan kulit lokal yang menawarkan produk berkualitas dengan harga yang tetap terjangkau. Salah satu merek yang menarik perhatian di industri ini adalah Whitelab.
Whitelab merupakan salah satu brand skincare lokal yang hadir sejak 2020. Dengan produk berkualitas dan harga yang relatif bersaing, Whitelab membuktikan bahwa merek lokal mampu bersaing dengan produk internasional yang telah lebih dulu dikenal di pasaran.
Brand ini berdiri di bawah naungan Deca Group, perusahaan yang juga menaungi merek terkenal lainnya seperti Everwhite. Deca Group merupakan startup yang berbasis di Jakarta, Indonesia, dan telah berkembang dengan menghadirkan produk perawatan kulit yang berfokus pada masalah jerawat serta serum anti-penuaan.
Salah satu figur penting dalam industri kecantikan Indonesia yang turut membesarkan nama Whitelab adalah Jessica Lin. Sebagai seorang pengusaha muda, ia berhasil membawa merek ini ke puncak popularitas dalam waktu yang relatif singkat.
Profil Jessica Lin
Jessica Lin merupakan seorang pengusaha yang namanya masuk dalam daftar Forbes Under 30 Asia dan Forbes 30 Under 30 Indonesia pada tahun 2021. Ia adalah pendiri Deca Group, sebuah perusahaan di industri kecantikan yang didirikan pada Juli 2016.
Deca Group memulai perjalanannya dengan meluncurkan merek pertamanya, Everwhite, dan sejak saat itu terus berkembang dengan menghadirkan berbagai merek lain seperti Everslim, Everpure, Whitelab, Trueve, White Story, dan Bonavie.
Sebelum mendirikan Deca Group, Jessica bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di industri kecantikan. Pengalamannya bekerja di sana membuka matanya bahwa kebanyakan produk kecantikan yang beredar di Indonesia merupakan produk impor.
Dari sini, ia terinspirasi untuk menciptakan produk kecantikan lokal yang tidak hanya berkualitas, tetapi juga memiliki harga yang lebih terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
Jessica menyelesaikan pendidikannya di Kwik Kian Gie School of Business pada tahun 2013 dengan gelar di bidang Akuntansi.
Setelah lulus, ia memulai kariernya sebagai auditor di Ernst & Young sebelum akhirnya beralih menjadi Finance Accounting Manager di Valuklik. Tidak lama setelah itu, ia bergabung dengan Sociolla sebagai Strategic Partnership Manager pada tahun 2015.
Pada tahun berikutnya, Jessica memutuskan untuk mendirikan bisnisnya sendiri di bidang perawatan kulit. Ia menargetkan segmen pasar yang mencari produk pencerah kulit berkualitas tinggi dengan harga terjangkau.
Saat memulai usahanya, modal yang dimiliki sangat terbatas sehingga ia harus mencari cara agar bisnisnya dapat berjalan dengan lancar. Salah satu langkah yang diambil adalah mengajukan Kredit Tanpa Agunan (KTA), yang memiliki syarat dan proses yang lebih sederhana dibandingkan dengan kredit beragunan.
Berkat tambahan modal tersebut, Jessica dapat meningkatkan produksi Everwhite hingga dua kali lipat dari jumlah produksi awal.
Kelahiran Whitelab
Melihat peluang di pasar perawatan kulit yang terus berkembang, Jessica bersama rekannya, Dennis Gunawan, meluncurkan Whitelab pada Maret 2020. Brand ini hadir dengan tagline "Not Your Ordinary Skincare," yang mencerminkan komitmen mereka dalam menghadirkan solusi perawatan kulit yang efektif bagi konsumen Indonesia.
Seiring dengan perkembangan bisnisnya, Jessica dan timnya terus melakukan inovasi. Kini, Deca Group telah menghadirkan berbagai produk baru dan menciptakan merek tersendiri untuk setiap lini produknya, termasuk Whitelab, White Story, dan Trueve. Bahkan, baru-baru ini, Deca Group juga memperluas bisnisnya ke industri wewangian dengan meluncurkan parfum Bonavie.
Untuk menarik perhatian pasar, parfum ini dirancang memiliki aroma mewah yang menyerupai parfum dari merek-merek mahal. Deca Group juga menggandeng berbagai influencer, Key Opinion Leader (KOL), serta berkolaborasi dengan serial Netflix ternama, Emily in Paris.
Strategi Pemasaran dan Inovasi Produk
Salah satu faktor utama yang membuat Whitelab sukses adalah kemampuannya dalam memahami kebutuhan dan masalah kulit konsumen Indonesia. Mereka secara aktif berinteraksi dengan komunitas pengguna yang disebut "Whitelabers" untuk mendapatkan masukan dan saran terkait pengembangan produk.
Sebagai contoh, selama masa pandemi COVID-19, banyak orang mengalami masalah kulit seperti jerawat akibat pemakaian masker yang intens. Merespons kondisi ini, Whitelab meluncurkan produk pembersih wajah dan pelembap khusus untuk kulit berjerawat.
Selain itu, brand skincare Whitelab juga memanfaatkan berbagai platform media sosial seperti Instagram dan TikTok untuk membangun komunikasi dengan konsumen.
Penghargaan dan Pencapaian
Sejak diluncurkan, Whitelab telah mendapatkan berbagai penghargaan bergengsi yang menegaskan kualitas dan popularitasnya di kalangan konsumen, antara lain:
1. Tokopedia Beauty Awards 2021
Whitelab memenangkan kategori Best Eye Care untuk produk Eye Cream dan Best Wash Face Mask untuk produk Mugwort Pore Clarifying Mask.
2. Line Today Choice 2021
Penghargaan ini menunjukkan pengakuan atas kualitas dan daya tarik produk Whitelab di pasar Indonesia.
3. Female Daily Best of Beauty Awards 2021
Meraih penghargaan dalam kategori ini semakin menegaskan posisi Whitelab sebagai salah satu brand skincare lokal terbaik.
Ekspansi dan Kolaborasi
Untuk terus memperluas jangkauan pasar dan meningkatkan kesadaran merek, Whitelab aktif melakukan berbagai kolaborasi strategis. Salah satu langkah penting yang diambil adalah menggandeng Oh Sehun, anggota boyband populer Korea Selatan, EXO, sebagai brand ambassador.
Langkah ini tidak hanya menarik perhatian konsumen perempuan, tetapi juga menjangkau pasar pria yang kini semakin peduli terhadap perawatan kulit.
Kesuksesan Whitelab tidak terlepas dari visi dan dedikasi Jessica Lin dalam memahami kebutuhan konsumen serta keberaniannya dalam melakukan inovasi.
Dengan strategi pemasaran yang efektif, kerja sama dengan berbagai pihak, serta komitmen terhadap kualitas produk, brand skincare Whitelab berhasil menjadi salah satu merek skincare lokal yang patut diperhitungkan.