Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Strategi Bisnis Wahana Bermain Timezone di Tengah Persaingan

Timezone Buka Venue di Pacific Place Jakarta, Dok TEEG
Intinya sih...
  • Timezone ekspansi di Indonesia dengan 77 tempat rekreasi dan terus berencana ekspansi hingga 2025.
  • Lanskap bisnis arcade masih luas dan Timezone melihat potensi besar di pasar global, termasuk Indonesia.
  • Timezone menjadi penyumbang keuntungan kedua terbesar bagi TEEG setelah Australia, dengan rencana memperluas bisnis F&B dan mengintegrasikan permainan partisipatif.

Jakarta, FORTUNE - Wahana hiburan keluarga dengan tema arcade terus mengisi ruang-ruang pusat perbelanjaan. Hadir di Indonesia sejak 1995, Timezone mampu bertahan dan melewati berbagai gejolak ekonomi hingga pandemi. Timezone kini telah memiliki 77 tempat rekreasi dan tak berhenti ekspansi.

Deru suara mesin arcade hingga gemerlap lampu warna-warni nampak mengisi pojok ruang lantai 2 Pacific Place Jakarta yang masih tertutup tirai merah. Di lokasi itu, Sabtu (16/11), puluhan pengunjung nampak penasaran dan menunggu momen pembukan venue terbaru milik Timezone.

Ingin memastikan semua berjalan sempurna, CEO The Entertainment and Education Group (TEEG) Indonesia, Naveen H, turut mengecek kesiapan tim hingga detail tata letak bangku untuk para tamu. Baginya, pembukaan cabang di jantung bisnis Jakarta ini menjadi momen penting menjelang 30 tahun beroperasinya Timezone di Indonesia. Sebab, ia harus mengejar target pertumbuhan pengunjung hingga 10 persen pada akhir tahun ini.

Setiap pembukaan lokasi baru menjadi momentum refleksi tersendiri bagi Naveen. Ia ingat betul saat pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia pada 2018. Saat menjawab pertanyaan dari petugas imigrasi, dengan bangga dirinya menjawab akan bekerja di Timezone. 

Naveen senang perusahaan yang dipimpinnya dikenal banyak orang dan memiliki penilaian positif di masyarakat. Dari situ muncul benih-benih optimisme untuk dapat bekerja dengan baik dan mengembangkan bisnis Timezone. 

Lanskap bisnis arcade masih luas

Anak-anak bermain permainan VR
dok. Timezone

TEEG memandang lanskap bisnis arcade dalam ruangan masih sangat luas dan menyimpan potensi besar di seluruh negara, termasuk Indonesia. Apalagi, tren tenant dalam mal juga terus bergeser dari segmen ritel ke hiburan. Dari potensi itulah Timezone mengambil celah keuntungan.

Naveen menyatakan, lanskap mal di seluruh dunia berubah dan dimulai pada 2010. Saat itu e-commerce menjadi semakin besar, dan ritel konvensional menghadapi tantangan. “Kami menyadari bahwa sebagian besar mal, mulai dari negara maju hingga negara berkembang akan bergerak ke arah yang lebih banyak menyediakan hiburan, bukan hanya sekadar ritel,” tutur Naveen saat berbincang di Pacific Place Jakarta.

Pandangan itu sejalan dengan hasil laporan Global Entertainment & Media Outlook 2024 dari PwC, yang mana pandemi Covid-19 telah mempercepat pergeseran perilaku konsumen yang kini lebih membutuhkan hiburan. 

Dengan dukungan Grup TEEG, tim riset Timezone terus menggali potensi arcade di pasar global untuk mencari tahu berbagai permainan yang sedang digemari, termasuk membawa berbagai inovasi permainan baru ke Indonesia. 

“Kami adalah pionir yang mendobrak dan trendsetter di industri ini. Dulu tidak banyak orang yang mengenal bowling. Tapi yang kami lakukan adalah membawa bowling ke Indonesia dan kami berkata, ini cocok untuk di Indonesia,” kata Naveen.

Di negara asalnya, Australia, TEEG memiliki empat lini bisnis utama selain Timezone, yakni Play n Learn, King P/N dan Zone Bowling. Namun, hanya Timezone dan Play n Learn yang diboyong ekspansi ke sejumlah negara di Asia seperti Indonesia, Singapura, Vietnam, India, dan Filipina.

Pasar Indonesia sumbang keuntungan terbesar kedua dari TEEG

IMG_8658.JPG
CEO TEEG Indonesia, Naveen H/Dok Fortune IDN

Pasar Indonesia menjadi penyumbang keuntungan terbesar kedua bagi induk perusahaan TEEG setelah Australia. Untuk itu, group TEEG seakan menaruh harapan besar kepada Naveen untuk memimpin dan memacu ekspansi bisnis Timezone di Indonesia.

Saat ini saja, Timezone telah memiliki 77 tempat rekreasi di Indonesia dan akan terus melakukan ekspansi pada 2025 mendatang. 

“Tahun lalu kami sudah buka Timezone baru sekitar 10 venue, tahun ini kami sudah buka sekitar 13 venue. Kisaran pembukaan cabang tahun depan sekitar 12, karena kami ingin membangun venue yang berkualitas,” jelas Naveen.

Selain menggencarkan perluasan ekspansi cabang, Timezone juga merambah bisnis food and beverage (F&B) dengan menghadirkan Timezone Cafe yang dimulai di Pacific Place Jakarta. Pembukaan kafe ini, menurut Naveen, adalah untuk menjawab kebutuhan pelanggan. Apalagi, Allied Market Research memperkirakan potensi pendapatan yang diraup pasar pusat hiburan anak-anak dan keluarga berbentuk arcade bisa mencapai US$11,5 miliar secara global pada 2022, dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 10 persen setiap tahunnya hingga 2032.

Timezone Indonesia berharap dapat memaksimalkan potensi pasar yang diwarnai peningkatan jumlah demografi anak muda serta penambahan mal dengan mengintegrasikan permainan partisipatif dan penjualan F&B.

Dengan konsep integrasi tersebut, pembukaan venue baru Timezone idealnya harus mencapai luas antara 1.500-1.800 m2 untuk menampung 500.000-800.000 pengunjung per bulan. Dengan kisaran area seluas itu, Naveen juga tak menampik bilamana ke depan Timezone dapat membuka venue tersendiri di luar mal.

Tak hanya itu, TEEG juga membuka peluang untuk menghadirkan lini bisnis bowling seperti King P/N dan Zone Bowling ke Indonesia. Namun, kondisi itu masih harus melihat pertimbangan panjang dan matang. Sebab, fokus bisnis di Indonesia saat ini adalah Timezone dan Play n Learn.

Naveen menyebut, Timezone dan Play n Learn di Indonesia akan sama-sama ekspansif untuk menjangkau masyarakat lebih luas. Menurutnya, jumlah cabang dari Play n Learn telah mencapai 17 venue yang tersebar di seluruh daerah.

Bagaimanapun, Timezone dan Play n Learn memiliki pangsa pasar yang berbeda. “Keduanya akan sangat ekspansif. Karena Timezone melayani semua usia untuk seluruh anggota keluarga. Plan Run melayani kelompok usia 2-6 tahun. Strategi ekspansi kami adalah menjangkau mal-mal terbaik, mal-mal papan atas,” kata Naveen.


Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us