7 Strategi Bisnis Kecil Bertahan di Masa Sulit, Fokus pada Prioritas

- Memantau keuangan bisnis secara menyeluruh, termasuk cadangan dana minimum untuk situasi darurat.
- Jangan hanya fokus pada solusi sesaat, tetapi identifikasi masalah jangka panjang dan solusi efektif.
- Utamakan kesejahteraan pekerja untuk memperkuat budaya perusahaan dan meningkatkan loyalitas jangka panjang.
Dalam dunia yang penuh ketidakpastian, para pelaku bisnis kecil harus memiliki ketahanan ekstra untuk bisa terus bergerak maju. Fluktuasi ekonomi, perubahan perilaku konsumen, hingga tantangan global bisa datang kapan saja.
Tanpa strategi yang matang, bisnis kecil bisa goyah. Olah karena itu, strategi bisnis kecil bertahan di masa sulit menjadi sangat penting.
Dengan pendekatan yang tepat, bisnis kecil tidak hanya mampu melewati masa sulit, tetapi juga dapat menemukan peluang baru. Berikut ini adalah beberapa strategi yang bisa diterapkan oleh pemilik bisnis kecil.
1. Memantau keuangan bisnis
Strategi bisnis kecil bertahan di masa sulit yang pertama adalah memahami kondisi keuangan bisnis secara menyeluruh. Sebaiknya tidak bergantung sepenuhnya pada pembukuan atau akuntan. Luangkan waktu untuk membaca laporan keuangan dan memahami kinerja bisnis Anda.
Pemahaman ini akan membantu Anda mengidentifikasi area yang dapat diperbaiki. Fokuslah juga pada peningkatan akses bisnis terhadap uang tunai. Idealnya, bisnis harus memiliki cadangan dana minimum untuk bertahan dalam situasi darurat.
Jika saat ini belum ada cadangan dana minimum, pertimbangkan untuk mencari kredit bisnis kecil meski kondisi pasar menurun. Ini mungkin membuat pinjaman lebih sulit didapat.
2. Jangan hanya fokus pada solusi sesaat
Ketika masa sulit datang, mudah sekali terjebak hanya pada penyelesaian masalah yang tampak di depan mata. Misalnya, jika kekurangan staf, maka solusi instan yang terpikir adalah merekrut karyawan baru.
Ada baiknya, mundur sejenak untuk melihat gambaran besar. Evaluasi mengapa masalah tersebut terjadi.
Apakah ada masalah pada budaya perusahaan atau kompensasi yang kurang menarik? Dengan pendekatan ini, Anda bisa mengidentifikasi solusi jangka panjang yang lebih efektif ketimbang hanya reaktif terhadap situasi.
3. Utamakan kesejahteraan pekerja
Banyak bisnis yang harus melakukan pemutusan hubungan kerja, memotong jam kerja, atau membuat keputusan berat lainnya untuk bertahan. Namun, dalam kondisi ini, penting untuk menunjukkan penghargaan kepada tim yang masih bertahan.
Ada berbagai cara untuk melakukannya seperti menyediakan layanan kesehatan mental gratis atau bentuk dukungan lainnya. Menempatkan kesejahteraan karyawan sebagai prioritas akan memperkuat budaya perusahaan dan meningkatkan loyalitas jangka panjang.
4. Arahkan bisnis selaras dengan kebutuhan pelanggan
Strategi bisnis kecil bertahan di masa sulit selanjunta adalah ciptakan hubungan bermakna dengan pelanggan, konsumen, atau user. Hubungan bermakna ini seperti memahami apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh pelanggan.
Lakukan riset, survei, wawancara, atau pengamatan terhadap perilaku pelanggan. Kemudian, sesuaikan produk, layanan, dan strategi pemasaran bisnis agar sesuai dengan kebutuhan tersebut.
Selain itu, pastikan komunikasi tetap terbuka pada pelanggan. Tunjukkan bahwa keselamatan karyawan dan kebutuhan pelanggan menjadi prioritas utama untuk menumbuhkan kepercayaan.
5. Jaga kepercayaan pelanggan
Di saat krisis, mencari pelanggan baru memang penting tapi mempertahankan pelanggan lama jauh lebih efektif dan ekonomis. Pelanggan setia sudah mengenal dan mempercayai produk Anda, sehingga lebih mudah untuk melakukan up-selling atau cross-selling.
Penjualan kepada pelanggan yang sudah ada juga lebih hemat biaya daripada mencari pelanggan baru. Cara ini termasuk strategi bisnis yang cukup aman digunakan saat kondisi sulit.
6. Luncurkan produk atau layanan baru
Saat pendapatan utama menurun, mencari aliran pendapatan baru menjadi langkah cerdas. Fleksibilitas dan kecepatan berinovasi adalah kunci baik untuk bisnis kecil, bisnis baru, maupun korporasi besar.
Dengan respons cepat terhadap kebutuhan pasar, bisnis dapat tetap relevan di mata konsumen. Di satu sisi, ini cara membangun citra inovatif yang sangat dihargai di era modern.
7. Menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan
Strategi bisnis kecil bertahan di masa sulit adalah menjalankan tanggung jawab sosial perusahaan. Di masa sulit, CSR menjadi lebih dari sekadar strategi pemasaran. Ini merupakan bagian penting untuk menunjukkan nilai perusahaan.
Berdasarkan laporan Aflac 2019, sebanyak 77% konsumen lebih cenderung membeli dari perusahaan yang berkomitmen terhadap isu sosial, ekonomi, dan lingkungan.
Demikian beberapa strategi bisnis kecil bertahan di masa sulit yang bisa Anda terapkan. Semoga bermanfaat!