BUSINESS

Bakal IPO, Intip Kinerja Sinar Eka Selaras

Ini arah penggunaan dana IPO Sinar Eka Selaras.

Bakal IPO, Intip Kinerja Sinar Eka SelarasKonferensi Pers PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) jelang IPO/ Fortune Indonesia Suheriadi
17 July 2023

Jakarta, FORTUNE - PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) bakal melangsungkan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 20 persen saham kepada publik.

Anak usaha PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) ini bakal melakukan penawaran awal (bookbuilding) saham ERAL yang dijadwalkan pada 14 - 26 Juli 2023. Surat pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun diharapkan untuk dapat diperoleh pada 31 Juli 2023. Setelah itu, penawaran umum akan dilaksanakan pada 2 – 4 Agustus 2023, dan pencatatan saham (listing) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 8 Agustus 2023.

Bila mengintip dari kinerjanya, pada akhir 2022 ERAL mencatatkan laba senilai Rp184 miliar, dengan rata-rata pertumbuhan tahunan sebesar 58,60 persen.

Direktur Utama Sinar Eka Selaras, Djohan Sutanto mengatakan, IPO yang dilakukan ini menjadi upaya yang dilakukan ERAL untuk memaksimalkan competitive advantage perusahaan yakni memaksimalkan bisnis perusahaan yang sudah berjalan serta menangkap  peluang-peluang baru di masa mendatang.

“Kami memberikan solusi inovatif dan layanan yang luar biasa melalui portofolio produk gaya hidup aktif kelas dunia. Didukung oleh jaringan Omni-Channel yang ada di seluruh Indonesia sehingga menjadi pilihan utama konsumen di Indonesia”, kata Djohan saat konferensi pers di Jakarta, Senin (17/7).

ERAL juga membukukan pendapatan Rp3,04 triliun dengan rata-rata pertumbuhan tahunan (CAGR) antara 2020-2022 sebesar 24,11 persen. Pencapaian tersebut didapat dari dukungan penjualan melalui 28 mono-brand store, 36 toko multi-brand store, 56 distribution centre, serta official stores di 3 platform e-commerce yaitu Tokopedia, Shopee, dan Blibli.

ERAL optimis industri ritel masih akan tumbuh

ilustrasi kegiatan investasi
ilustrasi kegiatan investasi (unsplash.com/ charlesdeluvio)

Djohan menyatakan, ERAL optimistis bahwa sektor ritel memiliki potensi besar untuk terus berkembang di Indonesia. Apalagi, hingga saat ini pertumbuhan ekonomi nasional terbesar masih ditopang oleh kegiatan konsumsi.

Djohan menjelaskan, hingga akhir kuartal I 2023, lebih dari 50 persen pertumbuhan ekonomi nasional dikontribusikan dari sektor konsumsi. Sementara itu mengutip data Badan Pusat Statistik, pada periode tersebut, sektor konsumsi mencatatkan pertumbuhan 4,54 persen year on year.

“Kami cukup yakin konsumsi masyarakat masih kuat. Kalau melihat lebih dalam, untuk target kira-kira pertumbuhan ritel secara industri bervariasi sekitar 10 persen,” kata Djohan.

Ini arah penggunaan dana IPO

Konferensi Pers PT Sinar Eka Selaras Tbk (ERAL) jelang IPO/ Fortune Indonesia Suheriadi

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.