TPIA Raih Pendanaan US$750 Juta dari KKR untuk Biayai Akuisisi Esso
- Akusisi stasiun pengisian BBM di Singapura itu ditujukan untuk pertumbuhan bisnis.
- Chandra Asri akan tetap memakai nama Esso setelah transaksi.
- Kelompok usaha itu memiliki aset kilang berkapasitas besar.
Jakarta, FORTUNE - PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) memperoleh solusi pembiayaan khusus dari perusahaan investasi global, KKR Capital Markets, dan didukung oleh platform kredit dan asuransi swasta KKR. Peket senilai US$750 juta atau lebih dari Rp12,55 triliun itu ditujukan untuk membiayai akuisisi jaringan stasiun pengisian bahan bakar ritel bermerek Esso dari ExxonMobil di Singapura.
“Kemitraan strategis ini memungkinkan kami untuk mengejar tujuan pertumbuhan kami dengan disiplin keuangan yang bijaksana, sekaligus terus memberikan solusi energi yang andal dan berkelanjutan di seluruh kawasan,” demikian Direktur Keuangan Chandra Asri, Andre Khor, dikutip dari Business Wire, Senin (17/11).
Bloomberg telah melaporkan pada akhir Oktober 2025 mengenai langkah TPIA bernegosiasi dengan beberapa konsorsium demi mencari pinjaman untuk mendanai sebagian pembiayaan akuisisi SPBU Esso yang mencapai US$1 miliar.
SJ Lim, Managing Director dan Head of Asia Private Credit di KKR, menyatakan transaksi ini sejalan dengan fokus perusahaan menyediakan solusi modal yang disesuaikan untuk perusahaan-perusahaan terkemuka di Asia Pasifik.
“Kami berharap dapat mendukung pertumbuhan Chandra Asri yang berkelanjutan seiring dengan penguatan kehadirannya di sektor energi hilir dan ritel di Singapura,” ujar Lim dikutip dari laman Business Wire.
Setelah proses akuisisi disetujui dan dilaksanakan, Chandra Asri akan tetap menggunakan merek Esso, yang bahan bakarnya tetap bakal dipasok oleh ExxonMobil.
Perseroan pun akan merekrut seluruh staf ExxonMobil yang menjalankan bisnis tersebut di Singapura.
Didirikan pada 1992, Chandra Asri Group adalah penyedia solusi energi, kimia, dan infrastruktur bagi perusahaan-perusahaan di seluruh Asia Tenggara.
Saat ini, kelompok usaha itu memiliki aset kilang berkapasitas 237.000 barel per hari; cracker etilena berkapasitas 1,1 juta metrik ton per tahun di Pulau Bukom, Singapura; dan cracker nafta satu-satunya di Indonesia, yang berlokasi di Cilegon, Banten, dengan kapasitas 0,9 juta metrik ton per tahun.
Bisnisnya didukung oleh aset infrastruktur inti, termasuk energi, air, pelabuhan dan penyimpanan, serta logistik.
KKR menyediakan investasi yang berasal dari strategi kredit di Asia Pasifik dan platform asuransinya. Sejak 2019, KKR telah berkomitmen menyalurkan lebih dari US$8 miliar pada sekitar 60 investasi kredit, dengan total volume transaksi lebih dari US$21 miliar.
