Jakarta, FORTUNE - Pemerintah menegaskan komitmennya mempercepat pemanfaatan energi bersih berbasis sampah.
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan Indonesia akan mulai membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) mulai tahun depan, dengan tujuh proyek ditargetkan berjalan pada 2026.
“Melalui Danantara, Indonesia sudah berkomitmen membangun PLTSa,” kata Airlangga dalam keterangan tertulis, Rabu (26/11).
Ia menekankan pembangunan PLTSa bukan hanya soal energi. Kebersihan kota, terutama yang menjadi destinasi wisata, menjadi faktor penting dalam memperkuat ekosistem pariwisata nasional. Menurutnya, kota yang bebas sampah akan meningkatkan pengalaman wisatawan dan mendukung pertumbuhan ekonomi lokal.
Lebih jauh, Airlangga menjelaskan pembangunan pembangkit energi terbarukan ini selaras dengan arahan Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan agar proyek waste-to-energy dapat hadir di seluruh provinsi dalam beberapa tahun mendatang.
“Presiden Prabowo Subianto menargetkan pada 2029, sebanyak 33 PLTSa sudah terbangun dan tersebar di berbagai provinsi Indonesia, khususnya untuk daerah-daerah yang memiliki permasalahan sampah,” katanya.
Managing Director Investment Danantara Indonesia, Stefanus Ade Hadiwidjaja, menyatakan PLTSa merupakan peluang besar bagi Indonesia menjawab tantangan lingkungan sekaligus menyediakan energi bersih secara berkelanjutan. Namun, keberhasilannya mensyaratkan kolaborasi lintas sektor.
“Indonesia punya peluang menjaga kehidupan melalui waste-to-energy. Namun, tidak ada yang bisa melakukannya sendiri. Proyek ini hanya mungkin apabila ada kolaborasi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dunia usaha, dan masyarakat,” kata Stefanus.
Danantara, sebagai pengembang ekosistem PLTSa, telah menugaskan PLN sebagai offtaker listrik yang dihasilkan. Dalam prosesnya, perusahaan juga bertindak sebagai orkestrator yang memastikan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan.
“Tanpa solusi sistemik, kolaboratif, dan terukur, tidak akan ada keberlanjutan kehidupan ekonomi ke depan,” ujarnya.
Sementara itu, Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan kesiapan perusahaan mengambil peran strategis dalam percepatan pembangunan PLTSa.
“Peran kami adalah memastikan kesiapan jaringan, memberikan kepastian offtaking, serta membuka ruang kerja sama dengan para pengembang,” ujarnya.
PLN juga memperkuat sistem kelistrikan di wilayah prioritas PLTSa, termasuk menyiapkan infrastruktur transmisi dan distribusi agar pembangkit dapat segera terhubung dan beroperasi optimal.
“Integrasi ini penting untuk menjaga stabilitas pasokan listrik sekaligus memastikan pemanfaatan energi dari sampah dapat berjalan optimal,” kata Darmawan.
