Vale Garap Tiga Proyek Hilirisasi Nikel Senilai US$8,5 Miliar

- PT Vale Indonesia Tbk (INCO) mendorong penyelesaian tiga proyek hilirisasi nikel senilai US$8,5 miliar.
- Proyek tersebut ditargetkan mulai beroperasi secara bertahap pada 2026 hingga 2027 dengan estimasi tambahan kapasitas produksi mencapai 240.000 ton nikel per tahun.
- MIND ID bersama Vale Indonesia optimistis dapat memperkuat multiplier effect pada perekonomian nasional dengan proyek hilirisasi ini.
Jakarta, FORTUNE - MIND ID, BUMN holding industri pertambangan Indonesia, mendorong PT Vale Indonesia Tbk (INCO) menyelesaikan tiga proyek hilirisasi senilai US$8,5 miliar.
Ketiga proyek itu adalah Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa, IGP Morowali, dan pembangunan pabrik high pressure acid leach (HPAL) Sorowako. Seluruh proyek ini ditargetkan mulai beroperasi secara bertahap pada 2026 hingga 2027, dengan estimasi tambahan kapasitas produksi mencapai 240.000 ton nikel per tahun dalam bentuk mixed hydroxide precipitate (MHP).
Direktur Utama MIND ID, Maroef Sjamsoeddin, menegaskan proyek hilirisasi ini bukan sekadar ekspansi kapasitas, tetapi juga sarana untuk menciptakan efek ganda (multiplier effect) terhadap perekonomian nasional.
“Dengan kapasitas produksi yang terus meningkat, MIND ID bersama Vale Indonesia optimistis dapat memperkuat multiplier effect pada ekonomi nasional, meningkatkan penyerapan tenaga kerja sekaligus penerimaan negara ke depan,” kata Maroef seperti dikutip dalam keterangannya, Selasa (29/4).
Lebih lanjut, Maroef menyebut pihaknya akan semakin aktif mendorong pengembangan bisnis Vale Indonesia agar sejalan dengan rencana jangka panjang dan mandat strategis MIND ID. Menurutnya, setelah melalui proses divestasi dan kini resmi menjadi pemegang saham mayoritas, MIND ID memiliki tanggung jawab besar dalam mempercepat hilirisasi nikel yang berkelanjutan dan berdaya saing global.
“Kami ingin memastikan bahwa kehadiran MIND ID dalam pengelolaan Vale Indonesia mampu mendorong nilai tambah yang lebih besar bagi perusahaan dan untuk Indonesia,” ujarnya.
Peran Febriany Eddy
Sementara itu, di tengah geliat proyek hilirisasi ini, Vale Indonesia juga menorehkan babak baru dalam kepemimpinan. Presiden Direktur Vale Indonesia, Febriany Eddy, ditunjuk sebagai pemimpin Danantara—lembaga yang diinisiasi untuk memperkuat sinergi antara entitas dalam grup MIND ID.
Penunjukan Febriany pun mendapat sambutan hangat dari MIND ID. Maroef menilai, kehadiran Febriany di Danantara akan menjadi jembatan penting dalam membangun komunikasi dan kolaborasi yang lebih solid antara Vale Indonesia dan MIND ID.
“Tentu ini adalah sebuah kebanggaan bagi keluarga besar MIND ID dan Vale Indonesia. Konsistensi dan semangat dari Febriany akan terus menyala dan membawa manfaat lebih besar bagi perkembangan industri pertambangan Indonesia,” ujarnya.