Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Kanselir yang ditunjuk Olaf Scholz dan Menteri Kesehatan yang ditunjuk Karl Lauterbach menghadiri presentasi Partai Sosial Demokrat (SPD) di markas besar partai di Berlin, Jerman, Senin (6/12/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Hannibal Hanschke/HP/sa.

Jakarta, FORTUNE – Pemerintahan baru Jerman pada Senin (13/12) menyetujui anggaran US$68 miliar atau setara Rp970 triliun (asumsi kurs Rp14.250) demi memerangi perubahan iklim.

Sebagaimana diwartakan Asociated Press (AP), dana tambahan yang disetujui oleh kabinet baru Kanselir Olaf Shcolz ditujukan sebagai “dana iklim dan transformasi”. Pemerintah Jerman akan menggunakannya untuk membiayai proyek-proyek hijau dan mengembangkan infrastruktur.

"60 miliar euro untuk investasi di masa depan adalah pendorong bagi perekonomian,” kata Menteri Keuangan Jerman, Christian Lindner, dalam sebuah pernyataan. Menurutnya, persetujuan anggaran itu juga sebagai “penguat” untuk negara dengan ekonomi terbesar di Eropa.

Pergantian kabinet baru

Sebagai informasi, pada Oktober 2021, Jerman telah mengalami pergantian kabinet. Kanselir Angela Merkel—yang telah memimpin selama 16 tahun—digantikan oleh Olaf Scholz yang merupakan seorang politisi.

Melansir Reuters, kabinet Olaf menginginkan lebih banyak investasi dalam transisi menuju ekonomi hijau. Mereka ingin perekonomian ke depannya bisa menjadi netral karbon serta transformasi digital.

Secara spesifik, kabinet baru menghendaki investasi publik yang penting dalam langkah-langkah perlindungan iklim, seperti stasiun kendaraan listrik hingga insulasi rumah yang lebih baik.  

Pemerintahan baru disebut memiliki rencana ambisius untuk meningkatkan penggunaan energi terbarukan dan berinvestasi dalam memodernisasi infrastruktur digital.

Tak menambah utang baru

Editorial Team

Tonton lebih seru di