FINANCE

Finansial Milenial dan Gen Z Bisa Kacau Jika Ikuti Generasi Tua

Situasi ekonomi jadi tolok ukur terjadinya fenomena ini.

Finansial Milenial dan Gen Z Bisa Kacau Jika Ikuti Generasi TuaIlustrasi pengasuhan anak atau parenting. Shutterstock/fizkes
11 December 2023

Fortune Recap

  • Generasi milenial dan Gen Z menikah lebih sedikit
  • Rata-rata mempunyai anak terlebih dahulu, lalu menikah, dan membeli rumah
  • 44 persen orang berusia 18-49 tahun mengatakan kecil kemungkinan memiliki anak
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNEGenerasi tua sebelum Milenial (Gen-Y) dan Gen Z mungkin punya sebuah impian Finansial seperti membeli rumah, menikah, dan memiliki anak. Namun, tidak demikian dengan dua generasi yang saat ini menjadi motor utama peradaban–milenial dan Gen-Z.

Melansir Fortune.com, penulis Money and Love dan pendiri Money and Love Institute, Abby Davisson, mengatakan bahwa sensus yang dilakukan kepada 117,6 juta warga Amerika Serikat (AS) menunjukkan, sebanyak 46,4 persen memutuskan untuk tidak menikah. Hal ini ditunjukkan dengan adanya data 50 persen laki-laki yang menikah pada 2023, angkanya lebih rendah dibandingkan 70 persen laki-laki menikah pada 1960. Sementara pada kategori perempuan, ada sebanyak 65 persen yang menikah pada 1960, namun turun menjadi 50 persen pada 2023.

Data menunjukkan bahwa banyak orang yang memutuskan untuk mempunyai anak terlebih dahulu (rata-rata usia seorang ibu untuk pertama kali adalah 27 tahun, seorang ayah untuk pertama kalinya 30 tahun), lalu menikah (usia 28 tahun untuk perempuan, 30 untuk laki-laki) kemudian membeli rumah (usia rata-rata pembeli pertama di AS adalah 36 tahun).

Davisson mengatakan, hasil sensus ini adalah model mental yang sangat kuat, meski belum bisa dipukulratakan ke semua generasi tersebut. “Generasi muda seperti Gen X, milenial, dan Gen Z mungkin akrab dengan penilaian yang muncul ketika melakukan sesuatu yang ‘tidak sesuai aturan’,” ujarnya.

Sementara itu, menurut studi pada 2021 dari Pew Research, 44 persen orang yang bukan orang tua berusia 18-49 tahun, mengatakan bahwa kecil kemungkinan bagi mereka untuk memiliki anak.

Angka ini meningkat 7 persen dari 2018. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa mayoritas mereka tidak menginginkan anak karena tidak tertarik, sementara 17 persen mengatakan faktor keuangan adalah alasan mereka mengambil keputusan tersebut.

Untuk memahami lebih lanjut fenomena yang terjadi, Fortune.com pun menuliskan sejumlah faktor mengapa generasi muda saat ini cenderung tidak mengikuti ‘aturan’ pentahapan kehidupan yang selama ini diyakini oleh generasi tua.

Fleksibilitas dalam kehidupan

Related Topics

    © 2024 Fortune Media IP Limited. All rights reserved. Reproduction in whole or part without written permission is prohibited.