Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Bos BRI : Bank Emas Bisa Jadi Lumbung Likuiditas Baru Bank

Direktur Utama BRI, Sunarso saat menejelaskan kepada Presiden Prabowo terkait peluncuran bank emas/Dok BRI
Intinya sih...
  • Peluncuran bank emas berdampak ke PDB dan lumbung likuiditas baru di industri perbankan
  • Bank emas bisa memanfaatkan cadangan emas untuk produk turunan dan menyerap tambahan tenaga kerja
  • BRI telah memfasilitasi transaksi investasi emas dengan volume mencapai Rp279,8 miliar

Jakarta, FORTUNE - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI), Sunarso menilai peluncuran bank emas bakal berdampak ke Produk Domestik Bruto (PDB) hingga menjadi lumbung likuiditas baru di industri perbankan.

Sunarso setuju terhadap pernyataan Presiden Prabowo Subianto terkait potensi penambahan Rp245 triliun ke PDB RI. Melalui bank emas, pemerintah ingin mengundang masyarakat berpartisipasi, karena saat ini terdapat ada 1.800 ton emas yang dimiliki masyarakat dan berada di luar sistem keuangan formal. Untuk itu selanjutnya emas tersebut bisa dimonetisasi agar menjadi bagian dari likuiditas bank untuk pembangunan.

"Maka kemudian, laju pertumbuhan ekonomi, laju pembangunan ekonomi bisa dipacu dengan adanya tambahan likuiditas pembangunan yang berasal dari monetisasi emas," ujar Sunarso melalui keterangan resmi di Jakarta, Jumat (28/2).

Bank emas bisa pacu cadangan emas RI

ilustrasi emas (unsplash.com/zlataky)

Kedua lanjut Sunarso, melalui bank emas, Indonesia bisa memanfaatkan cadangan emas tersebut untuk diproduksi menjadi produk turunan. Sehingga, emas hasil produksi bisa mendapatkan nilai tambah di dalam negeri.

Dalam kaitan tersebut, Indonesia juga tidak perlu lagi mengimpor bahan baku emas dalam volume besar. Pasalnya hal tersebut sudah bisa dipenuhi di dalam negeri melalui cadangan emas yang disimpan dalam bank emas.

“Itu yang diperkirakan akan mampu menyerap tambahan 1,8 juta tenaga kerja baru, kemudian akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dari sisi nominal sekitar Rp245 triliun menyumbang kepada PDB,” terangnya.

Transaksi investasi emas di BRI sentuh Rp279,8 miliar

ilustrasi BRI (bri.co.id)

BRI sendiri merupakan induk holding ultra mikro yang beranggotakan Pegadaian dan PNM. BRI turut memfasilitasi transaksi dalam ekosistem bank emas, baik secara langsung maupun melalui anak usahanya, Pegadaian. 

BRI juga telah meluncurkan Fitur Investasi Emas pada super apps BRImo yang memungkinkan pengguna mulai berinvestasi emas dengan nominal terjangkau, mulai dari Rp10.000,-. Sejak diluncurkan pada Februari 2024, fitur Investasi Emas di BRImo telah mencatat volume transaksi mencapai Rp279,8 miliar hingga Desember 2024.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us