Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Naik 2,7%, BNI Kantongi Laba Rp21,46 Triliun

Ilustrasi Kantor Cabang Luar Negeri BNI/Dok BNI
Intinya sih...
  • BNI mencatat laba bersih Rp21,5 triliun di tahun 2024, naik 2,7% dari tahun sebelumnya.
  • Direktur Utama BNI Royke Tumilaar menyoroti pertumbuhan tabungan yang mendukung capaian tersebut.
  • Rasio Net Interest Margin (NIM) BNI tetap stabil di 4,2% dan NII tumbuh kuartalan hingga Rp40,48 triliun.

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) mampu mengantongi laba bersih senilai Rp21,5 triliun di sepanjang tahun 2024. Laba itu naik 2,7 persen dibandingkan dengan tahun 2023 yang hanya Rp20,9 triliun. 

Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan, capaian itu ditopang oleh pertumbuhan tabungan di tengah tantangan likuiditas. Menurutnya, ini mencerminkan daya saing perusahaan yang kuat dalam menghadapi tantangan ekonomi, baik domestik maupun global. 

"Pencapaian yang kami raih pada 2024 menjadi momentum penting untuk menghadapi masa depan. Kami optimis bahwa dengan terus berinovasi dan fokus pada kebutuhan nasabah, BNI akan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan,” kata Royke dalam Paparan Kinerja Keuangan 2024 di Jakarta, Rabu (22/1). 

Rasio Net Interest Margin (NIM) BNI di tahun 2024 berada pada level 4,2 persen. Selain itu, NII BNI juga konsisten tumbuh secara kuartalan menjadi sebesar Rp40,48 triliun pada 2024. 

Tabungan di BNI naik 11%

Ilustrasi Ketersediaan Uang Tunai BNI/Dok BNI

Royke menyebut, transformasi digital berhasil meningkatkan tabungan sebesar 11 persen secara tahunan (Year-on-Year (yoy), dari Rp232 triliun pada tahun 2023 menjadi Rp258 triliun pada tahun 2024. Kondisi itu mendorong peningkatan CASA transaksional terhadap total Dana Pihak Ketiga (DPK). 

Wakil Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan menjelaskan, total DPK BNI hingga akhir Desember 2024 mencapai Rp805,5 triliun. 

Langkah BNI dalam meningkatkan CASA juga dilakukan melalui transformasi outlet jaringan kantor cabang di seluruh Indonesia. Hingga akhir 2024, sebanyak 247 outlet telah mengimplementasikan format baru untuk meningkatkan customer experience berbasis digital dan produktivitas outlet.

Kredit BNI naik 11,6% serta NPL 2%

Ilustrasi Wondr BNI/Dok BNI

Sementara itu, Direktur Keuangan BNI, Novita Widya Anggraini menyatakan untuk kinerja intermediasi BNI tumbuh positif seiring dengan pemulihan ekonomi nasional. Kredit tumbuh 11,6 persen (yoy) menjadi Rp775,87 triliun dari Rp695,09 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.  

Pertumbuhan kredit ini didukung oleh segmen korporasi yang naik 17,6 persen dan konsumer yang meningkat 14,5 persen. Perusahaan Anak juga mencatatkan pertumbuhan kredit signifikan sebesar 79,7 persen (yoy) dengan profitabilitas tetap terjaga. 

Ekspansi kredit yang prudent diikuti dengan penguatan kualitas aset, tercermin dari Non-Performing Loan (NPL) yang turun menjadi 2 persen, serta Loan at Risk (LaR) dan Credit Cost masing-masing turun menjadi 10,3 persen dan 1,1 persen. 

"Meskipun kualitas aset kami kuat, BNI tetap berhati-hati dan bertumbuh secara konservatif di tengah ketidakpastian global," ujar Novita. 

BNI telah melakukan pembentukan CKPN secara memadai selama tahun 2024, tercermin dari Loan at Risk Coverage yang mencapai 48,8 persen serta NPL Coverage yang terjaga di level 255,8 persen. Fundamental yang solid ini menjadi landasan bagi BNI untuk dapat tumbuh secara prudent pada tahun 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Suheriadi - .
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us