Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Subsidi KUR ditambah Rp2,14 Triliun Untuk Nasabah Korban Banjir

Warga desa Pangkur Ngawi terdampak banjir luapan Bengawan Madiun memindahkan kendaraanya dengan gerobak. IDN Times/ Riyanto
Warga desa Pangkur Ngawi terdampak banjir luapan Bengawan Madiun memindahkan kendaraanya dengan gerobak. IDN Times/ Riyanto
Intinya sih...
  • Anggaran subsidi KUR ditambah Rp2,14 triliun untuk relaksasi bagi debitur KUR korban banjir di Sumatera pada tahun 2026 dan 2027 mendatang.
  • Pemerintah menyiapkan tiga fase dalam relaksasi KUR untuk debitur terdampak bencana, termasuk penghapusan kewajiban bagi usaha yang tidak bisa lanjut.
  • Realisasi KUR mencapai 87,7% di November 2025, dengan BRI menjadi bank paling besar dalam menyalurkan KUR dan Bank Mandiri juga telah menyalurkan KUR sebesar Rp38,11 triliun kepada pelaku UMKM di seluruh Indonesia.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE – Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara menyatakan anggaran subsidi bunga Kredit Usaha Rakyat (KUR) akan ditambah Rp2,14 triliun untuk relaksasi bagi debitur KUR korban banjir di Sumatera pada tahun 2026 dan 2027 mendatang. Upaya ini dilakukan sebagai stimulus kepada masyarakat agar tidak terbebani dalam membayar cicilan KUR. 

"Pelonggaran syarat KUR ini tentu akan membutuhkan anggaran, karena itu kita akan mengalokasikan tambahan subsidi untuk KUR Rp 2,14 triliun. Dialokasikan 2026 & 2027 nantinya," kata Suahasil saat konferensi pers APBN Kita di Kantor Kementerian Keuangan Jakarta, Kamis (18/12).

Ia menjelaskan, Pemerintah telah menyiapkan tiga fase dalam relaksasi KUR untuk debitur terdampak bencana. Pertama ialah periode Desember 2025 hingga Maret 2026 untuk pemetaan dampak debitur KUR. 

Lanjut ke fase kedua, pada April 2026 hingga Juni 2026 merupakan periode penghapusan kewajiban bagi usaha yang tidak bisa lanjut. Relaksasi bagi debitur lain berupa tenor, grace period, dan suplesi serta subsidi bunga sebesar 0 persen pada 2026 dan 3 persen pada 2027. 

Dan terakhir fase ketiga untuk Januari 2026 hingga Desember 2026 terdapat relaksasi KUR debitur baru dengan bunga 0 persen pada 2026 dan 3 persen pada 2027, serta grace period dan pelonggaran syarat KUR.

Realisasi KUR telah mencapai 87,7% di November 2025

Hadir di Makassar, acara Maju Bersama GoFood ajak ratusan UMKM jajal inovasi Daftar Cepat 5 Menit. (Dok. IDN Times)
Hadir di Makassar, acara Maju Bersama GoFood ajak ratusan UMKM jajal inovasi Daftar Cepat 5 Menit. (Dok. IDN Times)

Suahasil juga mengungkapkan, hingga November 2025 realisasi KUR baru mencapai Rp250,8 triliun, atau setara 87,7 persen dari pagu sepanjang tahun 2025 yang sebesar Rp286 triliun. KUR ini telah menjangkau 4,2 juta debitur dengan bunga yang ditanggung debitur sebesar 6 persen. 

“Selisih bunga KUR dibayar oleh APBN. Sampai dengan akhir November realisasi subsidi bunga KUR yang sudah dibayar oleh APBN mencapai Rp26 triliun. Dan tentu ini akan bergulir terus dan untuk pembayaran tagihan subsidi ini,” kata Suahasil.

Ia menambahkan, realisasi subsidi bunga KUR yang dibayarkan tercatat mencapai 67,9 persen dari pagu sebesar Rp38,28 triliun. Untuk itu pihaknya mendorong perbankan dapat meringankan syarat penyaluran KUR terhadap korban banjir.

Dari segi perbankan, BRI menjadi bank paling besar dalam menyalurkan KUR dengan nilai Rp147,2 triliun hingga akhir Oktober 2025. KUR BRI ini menyasar 3,2 juta debitur UMKM dengan segmen produktif.

Sementara itu, Bank Mandiri juga telah menyalurkan KUR sebesar Rp 38,11 triliun kepada 329 ribu pelaku UMKM di seluruh Indonesia. Dari sisi kualitas kredit, portfolio KUR Bank Mandiri terjaga baik dengan tingkat non performing loan dibawah 1 persen. BRI & Bank Mandiri juga telah mendata seluruh debitur korban banjir untuk diberikan relaksasi.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Finance

See More

Subsidi KUR ditambah Rp2,14 Triliun Untuk Nasabah Korban Banjir

19 Des 2025, 11:53 WIBFinance