Bank Neo Commerce Catatkan Laba Rp10,1 miliar Periode Kuartal-III 2022
Penyaluran kedit BNC tumbuh kuat 131,7%.
Jakarta, FORTUNE - PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) pada periode kuartal III 2022 berhasil membukukan laba senilai Rp10,1 miliar. Dengan demikian, rugi bersih BNC per September 2022 menyusut menjadi Rp601,2 miliar.
Raihan laba tersebut ditopang oleh pendapatan bunga bersih (NII) yang mencapai Rp1,08 triliun hingga September 2022. Nilai tersebut naik signifikan 350,7 persen secara year on year (yoy) bila dibandingkan dengan posisi September tahun 2021 yang hanya Rp241,8 miliar.
"Kami berkomitmen untuk selalu memberikan layanan keuangan yang terbaik dengan terus menambah fitur-fitur dan produk-produk inovatif," kata Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (25/10).
Fee based income tembus Rp254,14 miliar
Tak hanya itu, fee based income BNC pada kuartal III 2022 juga naik signifikan sebesar 342,03 persen menjadi Rp254,14 miliar dibandingkan kuartal III 2021 yang hanya sebesar Rp57,49 miliar. Kondisi tersebut dibarengi oleh Rasio Beban Operasional yang turun sebesar 17 persen menjadi 130,9 persen di September 2022.
Tjandra menjelaskan, BNC terus melengkapi fitur- fitur baru di aplikasi neobank yang mendukung kebutuhan nasabah, seperti Neo Emas untuk para nasabah yang ingin berinvestasi emas, dan yang baru saja hadir adalah fitur Tabungan Berjangka (Neo Wish).
Selain itu, ada juga fitur yang diminati oleh para nasabah yakni Neo Loan atau pinjaman kredit langsung secara online untuk nasabah melalui aplikasi. Fitur-fitur ini memungkinkan nasabah semakin aktif melakukan berbagai transaksi keuangan dan mempertebal fee based.
Penyaluran kedit BNC naik 131,7%
Sedangkan dari sisi penyaluran kredit, di kuartal III 2022 BNC mencatatkan penyaluran kredit senilai Rp8,9 triliun, naik 131,7 persen (yoy).
Penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) juga mampu tumbuh sebesar 88,9 persen di September 2022 menjadi Rp12,6 triliun. Naik dibandingkan Rp6,67 triliun di posisi September 2021.
Dengan seluruh pencapaian positif tersebut, BNC juga mampu mencatatkan total aset senilai Rp15,9 triliun pada September 2022, naik 98,75 persen (yoy) dibandingkan dengan posisi September 2021 yang sebesar Rp8,1 triliun.
Dengan kondisi tersebut, Tjandra menyatakan BNC akan berkomitmen untuk mematuhi peraturan dan perundangan yang berlaku, termasuk kewajiban pemenuhan modal inti.
"Saat ini kami di tengah-tengah proses pelaksanaan Right Issue dan tentunya akan rampung di Kuartal IV tahun ini. Saya percaya bahwa semua pencapaian kami sejauh ini menjadi bukti nyata bahwa fundamental bisnis dan keuangan BNC semakin kuat dari waktu ke waktu," pungkas Tjandra.