Bank Neo Commerce Optimistis Balikkan Rugi jadi Laba pada 2023
BNC pasang target positif laba, kredit hingga aset di 2023.
Jakarta, FORTUNE - PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) menatap tahun 2023 dengan sangat optimis. Bahkan, bank dengan logo kucing keberuntungan ini mematok berbagai pertumbuhan bisnis yang positif baik dari segi laba, kredit hingga aset.
Direktur Utama Bank Neo Commerce, Tjandra Gunawan bahkan optimis, pihaknya akan membalikkan keadaan keuangan dari rugi menjadi laba pada sepanjang tahun 2023 mendatang.
“Sampai akhir tahun kita juga diproyeksikan tetap positif dan bahkan ke depannya. Jadi kalau dibilang 2023 saya bisa bilang bisa catatkan laba full year,” kata Tjandra saat ditemui pada acara Media Gathering BNC di Ritz Carlton Pacific Place Jakarta, Rabu (16/11).
Tjandra menyatakan, secara periode kuartalan, BNC memang telah mencatatkan laba sejak Juli 2022. Namun bila dihitung secara tahunan, BNC masih mencatkan kerugian bersih. Contohnya pada periode kuartal III 2022, BNC berhasil membukukan laba senilai Rp10,1 miliar. Namun demikian, rugi bersih BNC per September 2022 menyusut menjadi Rp601,2 miliar.
Incar nilai kredit Rp11 triliun di 2022
Tak hanya membalikkan posisi kerugian, BNC juga optimsi dapat meningkatkan penyaluran kredit atau lending di tahun 2022 dan 2023. Bahkan, pada sisa tahun 2022 pihaknya yakin mampu membukukan lending hingga Rp11 triliun.
“Kita kejar dalam 1,5 bulan ini, salah satunya adalah kita bisa dibilang kejar pertumbuhan salah satunya kita lending itu kita bisa tutup tahun ini di kisaran Rp10 sampai Rp11 triliun,” tegas Tjandra.
Diketahui bersama, penyaluran kredit BNC hingga kuartal III 2022 mencapai Rp8,9 triliun, nilai tersebut meroket tinggi hingga 131,7 persen (yoy). Kondisi pertumbuhan tersebut diharapkan akan berlanjut hingga 2023 mendatang.
Bidik pertumbuhan aset 30% di 2023
Tak hanya laba dan kredit, Tjandra juga memasang target optimistis pada pertumbuhan aset. Bahkan ia optimis mematok pertumbuhan aset hingga 30 persen di akhir 2023.
“Nah tahun depan ini menarik justru kita cukup optimis karena kita keuangan dalam bisnis plan kami kita merencanakan kenaikan aset 20 sampai 30 persen kurang lebih secara konserfatif,” kata Tjandra.
Tercatat, total aset BNC senilai Rp15,9 triliun pada September 2022, naik 98,75 persen (yoy) dibandingkan dengan posisi September 2021 yang sebesar Rp8,1 triliun.
Dirinya mengatakan, seluruh perkembangan positif bisnis tersebut harus dibarengi oleh pengembangan inovasi. Salah satu upaya yang terus dilakukan BNC ialah dengan terus menciptakan inovasi layanan serta memperluas kerja sama dengan seluruh pihak.