BPD Wilayah Kalimantan Siap Ambil Peran Pembiayaan IKN
BPD Kalimantan siap bentuk task force.
Jakarta, FORTUNE - Sejumlah Bank Pembangunan Daerah (BPD) wilayah Kalimantan akan mengambil potensi pembiayaan dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).
Sejumlah BPD tersebut ialah Bank Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Bank Kaltimtara), Bank Kalimantan Barat (Bank Kalbar), Bank Kalimantan Selatan (Bank Kalsel), dan Bank Kalimantan Tengah (Bank Kalteng)
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama Bank Kalsel Hanawijaya saat dihubungi Fortune Indonesia, Sabtu (19/11). Hanawijaya menyebut, sejumlah BPD telah berkomunikasi secara intens terkait pembiayaan Ibukota baru.
"Beberapa proyek-proyek yang bisa diisi (pembiayaan) oleh BPD itu disampaikan oleh menteri Bapenas kepada kami melalui zoom. Kita menyatakan minat untuk bisa ikut projek besar indikasi kreditnya," kata Hanawijaya.
Sebagaimana diketahui, Kementerian Keuangan merangkum biaya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pembangunan IKN bisa mencapai Rp466 triliun. Sumber pendanaan juga berasal dari berbagai pos, yang mana pendanaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) direncanakan hanya sebesar Rp 89,5 triliun atau porsinya hanya 19,2 persen.
Sedangkan untuk pihak swasta sebesar Rp122,1 triliun atau sekitar 26,2 persen porsi. Sedangkan sisanya diharapkan berasal dari kerja sama pemerintah dengan badan usaha sebesar Rp 254,4 triliun atau 54,6 persen.
Kredit sindikasi bisa dorong BPD untuk pemupukan modal inti
Hanawijaya menambahkan, potensi kredit sindikasi juga akan membantu BPD dalam pemupukan modal inti bank. Seperti diketahui, dari empat bank di wilayah Kalimantan, dua diantaranya belum memenuhi atutan pemenuhan modal inti Rp3 triliun.
"Itu membantu kami yang modal intinya baru (akan) di setor tambahan menjadi Rp3 triliun. Harus ekspansif (kredit) itu, jadi luamyan agresif," kata Hanawijaya.
Tercatat, per Juni 2022, modal inti dari BPD wilayah Kalimantan terbesar ditempati oleh Bank Kaltimtara senilai Rp3,77 triliun. Sedangkan untuk Bank Kalbar senilai Rp3,20 triliun. Untuk Bank Kalsel membukukan modal inti sebedar Rp2 triliun. Dan terakhir Bank Kalteng memiliki modal inti Rp1,69 triliun.
BPD Kalimantan siap bentuk task force
Tak hanya itu, BPD wilayah Kalimantan juga akan membentuk task force atau satuan tugas untuk melancarkan pembiayaan kredit sindikasi pembangunan IKN. Hanawijaya menyebut, nantinya kredit sindikasi akan dipimpin oleh Bank Kaltimtara.
"Sebelum ke pembentukan task force, kita sudah melakukan MoU untuk proses rencana lebih jauh lagi. Itu setelah kami dapat arahan dari Badan Pengelola Ibu Kota Negara," kata Hanawijaya.
Hanawijaya menambahakan, nantinya seluruh wilayah Kalimantan akan membangun infrastruktur jalan penghubung untuk bisa ke IKN. Oleh sebab itu, BPD wilayah Kalimantan diikutsertakan dalam proses rencana pembangunan infrastruktur tersebut.