FINANCE

Ditopang Kredit Mikro, BRI Cetak Laba Rp29,56 Triliun

Prosi kredit mikro BRI capai 48% dari total kredit.

Ditopang Kredit Mikro, BRI Cetak Laba Rp29,56 TriliunBRI Tower. (Dok. BRI)
30 August 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) mampu mencetak laba konsolidasian senilai Rp29,56 triliun atau tumbuh 18,83 persen secara year on year (yoy) hingga akhir kuartal II-2023. 

Direktur Utama BRI, Sunarso menyatakan bahwa pihaknya mampu mengorkestrasi strategi sehingga berhasil mencatatkan kinerja yang sehat dan berkelanjutan. 

"Faktor utama penopang kinerja BRI diantaranya adalah pertumbuhan kredit mikro dan CASA yang mencapai double digit," kata Sunarso pada pemaparan Kinerja Keuangan BRI kuartal II-2023 di Jakarta, Rabu (30/8). 

Ia juga menambahkan, kualitas aset yang terjaga dengan rasio efisiensi yang membaik, serta proporsi fee-based income yang terus tumbuh konsisten dan semakin solidnya kinerja perusahaan anak turut menodorong kinerja perusahan.
 

Prosi kredit mikro BRI capai 48% 

UMKM di sektor kriya.
UMKM di sektor kriya. (dok. BRI)

Bank berlogo biru ini berhasil menyalurkan kredit dan pembiayaan senilai Rp1.202,13 triliun dengan penopang utama yakni pada segmen mikro yang tumbuh 11,41 persen yoy menjadi Rp577,94 triliun. Dengan demikian, porsi kredit mikro telah mencapai 48,08 persen terhadap total penyaluran kredit BRI. 

Penyaluran kredit mikro yang tumbuh double digit membuat proporsi kredit UMKM BRI juga terus meningkat. Hingga akhir kuartal II 2023, sebesar 84,48 persen dari total kredit BRI atau senilai Rp1.015,54 triliun merupakan kredit yang disalurkan kepada segmen UMKM. 

“Hal ini menjadi pertama kalinya kredit UMKM BRI menembus di atas Rp1.000 triliun, dan BRI berkomitmen untuk terus meningkatkan porsi kredit UMKM mencapai 85 persen di tahun 2024," tambah Sunarso. 

Rasio kredit macet atau Non Performing Loan (NPL) BRI pada akhir kuartal II-2023 tercatat sebesar 2,95 persen atau membaik apabila dibandingkan dengan NPL pada kuartal II-2022 sebesar 3,26 persen. Hal ini membuat Credit Cost BRI menurun, dari semulai 3,11 persen pada kuartal II 2022 menjadi 2,26 persen pada kuartal II 2023. 

“Keberhasilan BRI me-manage NPL juga diimbangi dengan pencadangan yang memadai, dimana hingga akhir kuartal II 2023 tercatat NPL Coverage BRI sebesar 248,54 persen”, tambah Sunarso.

DPK BRI tembus Rp1.245 triliun

Jajaran Direksi BRI pada RUPST BRI 2022/Dok BRI

Related Topics