FINANCE

Laba Bank BTN Kuartal III-2022 Melonjak 50% Menjadi Rp2,28 triliun

Ditopang KPR, kredit Bank BTN tumbuh 7,18 persen.

Laba Bank BTN Kuartal III-2022 Melonjak 50% Menjadi Rp2,28 triliunJajaran Direksi Bank BTN pada Paparan Kinerja Kuartal III-2022 di Menara BTN Jakarta/Fortune Indonesia-Suheriadi

by Suheriadi

27 October 2022

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) membukukan laba bersih senilai Rp2,28 triliun hingga akhir September 2022. Laba tersebut melonjak 50,11 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp1,51 triliun.

Direktur Utama Bank BTN, Haru Koesmahargyo, menjelaskan kenaikan laba bersih perseroan ditopang oleh inisiatif strategis pada kuartal III-2022, antara lain peningkatan penyaluran kredit, serta menekan biaya dana (cost of fund) seiring dengan peningkatan penghimpunan dana murah.

“Sehingga, kinerja perseroan pada kuartal III/2022 ini semakin baik dan akan terus berlanjut hingga akhir tahun ini,” ujar Haru dalam Paparan Publik Kinerja Keuangan Bank BTN Per 30 September 2022  di Menara BTN Jakarta, Kamis (27/10).

Ditopang KPR, kredit Bank BTN tumbuh 7,18 persen

Ilustrasi KPR Perumahan/ Shuterstock Gungpri

Haru menjelaskan sepanjang periode Januari-September 2022, Bank BTN berhasil menyalurkan kredit mencapai Rp289,6 triliun, naik 7,18 persen dari posisi yang sama tahun lalu senilai Rp270,27 triliun. Haru menyatakan penyaluran kredit perumahan masih mendominasi total kredit perseroan pada kuartal III-2022.

Kredit perumahan yang disalurkan Bank BTN hingga akhir September 2022 mencapai Rp256,48 triliun. Dari jumlah tersebut, KPR Subsidi pada kuartal lII-2022 masih mendominasi dengan nilai Rp140,97 triliun, tumbuh 8,46 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang senilai Rp129,97 triliun. Sedangkan KPR Non Subsidi tumbuh 6,4 persen menjadi Rp87,11 triliun pada kuartal III-2022 ketimbang periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp81,87 triliun.

Haru mengatakan, penyaluran kredit yang berkualitas dengan melakukan sentralisasi proses kredit telah berhasil membuat rasio kredit bermasalah (non performing loan) Bank BTN terus membaik.

“NPL Gross pada kuartal III tahun 2022 ini berada pada level 3,45 persen, lebih rendah dari sebelumnya di level 3,94 persen. Sedangkan NPL Net sebesar 1,23 persen, turun dari posisi 1,50 persen,” kata Haru.

Kenaikan kredit tersebut, lanjut Haru, juga berdampak pada pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) yang tumbuh 31,84 persen pada kuartal III-2022 menjadi Rp11,54 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp8,75 triliun. Lonjakan NII tersebut membuat rasio net interest margin (NIM) Bank BTN juga mengalami kenaikan dari 3,52 persen pada akhir September 2021 menjadi 4,51 persen di kuartal III-2022.     

DPK Bank BTN naik 7,41 persen

Ilustrasi BTN/Shutterstock Antonius Sulistyo