FINANCE

Luncurkan Peta Jalan Asuransi, Ini Segmen yang Bakal dibenahi OJK

Penetrasi asuransi di Indonesia ditargetkan capai 3,2%.

Luncurkan Peta Jalan Asuransi, Ini Segmen yang Bakal dibenahi OJKPeluncuran peta jalan pengembangan dan penguatan perasuransian Indonesia 2023-2027/Dok OJK
23 October 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan peta jalan pengembangan dan penguatan perasuransian Indonesia 2023-2027. Pada peta jalan kali ini, regulator mengambil tema “Restoring Confidence through Industrial Reform”.  

Adanya peta jalan ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi OJK, asosiasi, serta industri perasuransian dalam menyusun strategi pengembangan dan penguatan hingga lima tahun ke depan. 

Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar menyatakan, peluncuran peta jalan tersebut dapat menjadi momentum tahap awal untuk membenahi, mengembalikan dan menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi.

Tingkatkan kepercayaan asuransi, OJK bentuk task force

Jakarta, Indonesia, January 20, 2021. Republic of Indonesia Financial Services Authority (OJK) building, on Jalan Wahidin, Central Jakarta.
source_name

Mahendra menambahkan, peluncuran peta jalan ini juga merupakan salah satu langkah OJK melakukan reformasi untuk meningkatkan level kepercayaan masyarakat terhadap sektor perasuransian nasional. 

“Selanjutnya, akan dibentuk task force yang beranggotakan OJK, asosiasi dan industri asuransi untuk melaksanakan peta jalan ini. Perkembangan kinerja task force pun akan dilaporkan kepada masyarakat dan seluruh stakeholder dalam rangka mengembalikan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap industri asuransi,” kata Mahendra melalui konferensi video di Jakarta, Senin (23/10). 

Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Ogi Prastomiyono juga menyampaikan bahwa OJK menginisiasi reformasi industri melalui peta jalan tersebut bersama dengan seluruh stakeholders sektor perasuransian dalam rangka menumbuhkan sense of ownership untuk bersama melaksanakan komitmen yang terdapat dalam peta jalan ini. 

"Dalam penyusunannya, peta jalan pengembangan dan penguatan perasuransian Indonesia 2023-2027 telah melewati serangkaian tahapan dan pembahasan dengan berbagai stakeholders terkait agar dapat memenuhi kebutuhan pengembangan dan penguatan baik dari sisi regulator, industri, pemegang polis, dan segenap insan perasuransian," kata Ogi.

Penetrasi asuransi ditargetkan capai 3,2% 

Ogi menambahkn, peta jalan pengembangan dan penguatan perasuransian 2023-2027 akan menjawab berbagai isu strategis dan tantangan yang ada pada sektor perasuransian di Indonesia.  

Dari perspektif industri, berdasarkan data OJK, tingkat penetrasi asuransi di Indonesia pada tahun 2022 masih cukup rendah, yaitu pada level 2,27 persen apabila dibandingkan dengan beberapa peer countries di ASEAN. 

Sejalan dengan hal tersebut, tingkat densitas asuransi juga masih berada pada level yang belum optimal, yaitu pada akhir tahun 2022 baru mencapai Rp 1.923.380 per penduduk. Namun, target yang dicanangkan dalam periode akhir peta jalan ini yaitu pada tahun 2027 diharapkan tingkat penetrasi asuransi di Indonesia dapat mencapai 3,2 persen dengan tingkat densitas berada pada level Rp2.400.000 per penduduk. 

Sementara itu, dari perspektif konsumen, berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan OJK, literasi dan inklusi pada sektor asuransi masih di bawah level lembaga jasa keuangan yang lain. 

Disamping itu, Ogi menyampaikan, terdapat gap antara tingkat literasi pada sektor perasuransian pada tahun 2022 yang berada pada level 31,7 persen namun tingkat inklusinya pada level 16,6 persen.  

"Hal ini merupakan salah satu indikasi bahwa masih ada faktor tertentu yang menurunkan minat masyarakat untuk berasuransi, walaupun sebagian dari masyarakat tersebut memahami manfaat produk asuransi untuk mengelola risiko individu dan risiko bisnis," kata Ogi. 

Selain itu, pada industri perasuransian masih terdapat beberapa isu strategis yang perlu dibenahi. Isu tersebut antara lain terkait dengan dukungan permodalan perusahaan perasuransian, penyelesaian permasalahan perusahaan asuransi bermasalah, digitalisasi untuk mendukung efektivitas dan efisiensi proses bisnis asuransi, dan jangkauan layanan perusahaan perasuransian.
 

Penetrasi asuransi ditargetkan capai 3,2%

ilustrasi sales asuransi
ilustrasi sales asuransi (pexels.com/Mikhail Nilov)

Related Topics