Pertumbuhan Kredit BCA jadi yang Terendah di 4 Bank Papan Atas

Jakarta, FORTUNE - Perbankan nasional telah melaporkan kinerja keuangannya hingga Semester-I 2021 salah satunya dalam penyaluran kredit. Dari jajaran 4 bank nasional dengan modal inti terbesar, pertumbuhan kredit PT Bank Central Asia Tbk (BCA) tercatat satu-satunya yang negatif.
Kredit BCA juga rendah dibandingkan bank papan atas lainnya seperti PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
BCA hingga Semester-I 2021 mencatatkan kredit senilai Rp 593,6 triliun, angka tersebut turun tipis 0,3% secara year on year (yoy) dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu senilai Rp 595,13 triliun.
Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Handiman Soetoyo dalam hasil riset tertulisnya bahkan meprediksi pertumbuhan kredit BCA hanya sebesar 5 persen (YoY) hingga akhir tahun 2021. Angka tersebut menurun dari prediksi sebelumny di 7 persen (YoY)
"BCA mencatat pertumbuhan kredit terendah di antara empat bank terbesar karena penyaluran kredit yang sangat ketat. Akibatnya, estimasi pendapatan bunga juga akan berubah," kata Handiman melalui keterangan resminya di Jakarta, Kamis (23/9).
Bank Mandiri catatkan pertumbuhan kredit tertinggi
Sementara itu, pertumbuhan kredit Bank Mandiri masih menjadi yang tertinggi dari bank papan atas lainnya. Bank Mandiri telah menyalurkan kredit secara konsolidasi sebesar Rp 1.014,3 triliun pada semester I-2021. Realisasi ini tumbuh 16,4 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dari Rp 871,6 triliun.
Dalam laporan keuangannya, kredit tersebut ditopang oleh penyaluran kredit perusahaan anak yang tumbuh 79,03 persen yoy menjadi Rp 209,1 triliun pada semester I-2021.
Tak hanya itu, kredit Bank Mandiri juga ditopang oleh segmen wholesale banking yang mengalami pertumbuhan sebesar 7,13 persen menjadi Rp 534,2 triliun dan retail banking tumbuh 5,78 persen menjadi Rp 271 triliun.
Kredit BNI Tumbuh 4,5%
BNI sendiri berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 4,5 persen secara year on year (YoY) dengan raihan Rp 569,7 triliun. Kredit yang disalurkan BNI didominasi oleh sektor-sektor usaha prospektif dengan risiko rendah, baik pada segmen business banking maupun consumer banking.
Di mana untuk kredit pada segmen business banking mencapai Rp 475,6 triliun atau tumbuh 3,5 persen secara YoY. Pertumbuhan tertinggi juga berada pada segmen small business sebesar 20,6 persen YoY dengan baki debet mencapai Rp 91 triliun. Pencapaian tersebut juga diikuti dengan corporate private sebesar 7,9 persen YoY dengan baki debet mencapai Rp 179,1 triliun. Adapun kredit pada segmen consumer banking mencatatkan pertumbuhan sebesar 10,4 persen secara YoY atau mencapai Rp 92,8 triliun.
Kredit BRI tumbuh 0,70%
Secara konsolidasi, penyaluran kredit BRI hingga Juni 2021 mencapai Rp 929,4 triliun. Angka ini naik 0,70 persen dibandingkan posisi di periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 922,97 triliun.
Penopang utama pertumbuhan kredit BRI adalah kredit mikro, yang tercatat sebesar Rp 366,56 triliun di semester I-2021 atau tumbuh 17 persen secara tahunan (yoy).