FINANCE

Banyak Nasabah Saldo 0 di Bank Digital, Jadi Beban?

Sejumlah bank digital mengakui nasabah aktifnya hanya 40%.

Banyak Nasabah Saldo 0 di Bank Digital, Jadi Beban?ShutterStock/Chan2545
25 July 2022
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Sejumlah bank digital masih mencatatkan porsi nasabah aktif yang minim di tengah tren peningkanan nasabah. Hal tersebut dinilai membebani operasional bank digital. Selain harus menyimpan data nasabah, sejumlah bank digital masih menawarkan bebas biaya administrasi kepada nasabah setiap bulannya. Sedangkan nasabah tak dibatasi untuk minimal saldo di dalam rekeningnya. Dengan begitu, nasabah bisa saja membuat rekening bank digital dengan saldo rekening Rp0.

Menanggapi hal tersebut, Pengamat perbankan sekaligus Senior Faculty Lembaga Pengembangan Perbankan Indonesia (LPPI) Trioksa Siahaan menyebut kondisi nasabah pasif ini sangat membebani bank. Oleh karena itu, bank harus terus berinovasi meningkatkan minat nasabah menabung di bank digital.

“Bankir bank digital harus mencari cara bagaimana menumbuhkan kepercayaan masyarakat sehingga mau mempercayakan sebagian besar uangnya ke bank digital,” kata Trioksa saat dihubungi Fortune Indonesia, Senin (25/6).

Tak hanya itu, pemimpin bank digital harus pintar memutar otak agar dapat menutup biaya administrasi dari nasabah pasif tersebut. Menurutnya, bank digital perlu untuk membuat biaya pencadangan dari beban operasional tersebut.

“Pos untuk menutup beban (operasional) ini agak sulit karena bank digital sudah tergolong besar dalam berinvestasi di bidang teknologi. Dan memang perlu cadangan beban untuk memberikan stimulus kepada masyarakat sehingga mau beralih ke bank digital,” kata Trioksa.

Beban Nasabah Saldo 0 BCA Digital

Direktur Utama (Dirut) BCA Digital Lanny Budiati dalam acara Bluday (22/7)

Hal senada juga terpikirkan oleh Direktur Utama (Dirut) BCA Digital Lanny Budiati. Dirinya mengatakan, jumlah nasabah yang tinggi tidak menjamin nasabahnya aktif menggunakan layanan keuangan. Oleh sebab itu, dirinya sangat bersyukur telah memiliki total nasabah 806 ribu dalam setahun.

"Banyak (nasabah percuma) juga kalau kemudian saldonya Rp 0 atau tidak aktif itu cuma membebani kan, jadi tidak berguna. Kami ingin nasabah yang masuk adalah nasabah yang teredukasi dengan baik dan kemudian tahu cara pakai blu," kata Lanny dalam konferensi pers di Thamrin Nine Ballroom, Jakarta, Jumat (22/7).

Lanny juga menyatakan, tidak semua nasabah BCA Digital merupakan nasabah BCA. Tercatat, hanya 35 persen dari nasabah BCA Digital merupakan nasabah BCA. Sedangkan 65 persen lainnya bukan nasabah Bank BCA.

Tak hanya itu, dirinya juga menyebut nasabah BCA digital terdiri dari sejumlah generasi, yakni 49 persen generasi Z, 39 persen generasi milenial, 11 persen generasi X, dan 1 persen generasi baby boomers. Dirinya juga menambahkan, para pengguna tersebut telah membukukan Dana Pihak Ketiga (DPK) senilai Rp4,4 triliun di Juli 2022.

"Jadi buat kami 806 ribu nasabah itu good, asal itu nasabah yang aktif. Jadi maunya bukan (menggaet) sebanyak-banyaknya nasabah, bukan itu tujuan kami," kata Lanny.

Nasabah aktif Allobank hanya 40%

Menara Allo Bank. Shutterstock/Poetra.RH
Menara Allo Bank. Shutterstock/Poetra.RH

Related Topics