Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Tren Bunga Simpanan Bank Masih Naik, LPS Ungkap Penyebabnya

ilustrasi mengatur uang (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)
ilustrasi mengatur uang (unsplash.com/Towfiqu barbhuiya)
Intinya sih...
  • Tren suku bunga simpanan bank masih naik menurut LPS
  • Suku bunga pasar (SBP) simpanan rupiah naik 3 bps menjadi 3,56 persen
  • SBP valas naik 11 bps ke level 2,17 persen, dipengaruhi oleh ekspektasi penurunan suku bunga The Fed dan kondisi likuiditas internal bank

Jakarta, FORTUNE - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memantau pergerakan atas tren suku bunga simpanan perbankan nasional, baik yang berdenominasi Rupiah maupun valuta asing masih dalam tren penurunan. 

Berdasarkan data LPS, saat ini Suku bunga pasar (SBP) simpanan rupiah bergerak dalam kisaran terbatas. Pada periode observasi Mei 2025, SBP tercatat naik 3 bps ke level 3,56 persen dibandingkan periode observasi Januari 2025. 

Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan kenaikan bunga simpanan ini seiring dengan ekonomi nasional yang masih positif. Apalagi, aktivitas manufaktur dan indeks penjualan ritel berada pada fase normalisasi pasca-Idul Fitri.

“Sementara itu, pasar keuangan domestik mulai mencatatkan inflow di sepanjang bulan Mei 2025, mencerminkan persepsi investor yang masih positif terhadap prospek ekonomi Indonesia,” kata Purbaya di Jakarta, Selasa (27/5).

SBP valas masih naik 11 bps

ilustrasi memiliki berbagai valas (dok. freepik.com)
ilustrasi memiliki berbagai valas (dok. freepik.com)

Sementara itu pada periode yang sama, pergerakan SBP simpanan valas cenderung lebih dinamis. SBP valas di bulan Mei 2025 terpantau naik 11 bps ke level 2,17 persen dibandingkan periode observasi bulan Januari 2025. 

Adanya pergeseran ekspektasi penurunan suku bunga kebijakan The Fed serta kebutuhan transaksi dan kondisi likuiditas internal bank akan menjadi faktor penentu suku bunga simpanan valas ke depan.

Penurunan bunga simpanan akan terjadi seiring BI-Rate

Ilustrasi Gedung Bank Indonesia (bi.go.id)
Ilustrasi Gedung Bank Indonesia (bi.go.id)

Namun demikian, potensi penurunan SBP cukup terbuka pasca pemangkasan BI-Rate terkini sebesar 25 bps menjadi 5,5 persen yang dilakukan oleh bank sentra. Faktor likuiditas perbankan, lanjut Purbaya, juga dinilai masih relatif memadai serta target penyaluran kredit berpotensi mempengaruhi arah pergerakan suku bunga simpanan.

Dia juga menjelaskan mengenai kinerja ekonomi domestik masih relatif solid namun tetap perlu diperkuat di tengah meningkatnya risiko ketidakpastian. Saat ini ekonomi domestik tumbuh 4,87 persen (yoy) pada triwulan I 2025. 

Selanjutnya, Purbaya mengimbau agar bank transparan dan terbuka menyampaikan kepada nasabah penyimpan mengenai besaran Tingkat Bunga Penjaminan yang berlaku saat ini. Diantaranya melalui penempatan informasi tersebut di tempat yang mudah diketahui nasabah atau melalui media informasi serta channel komunikasi bank kepada nasabah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us