Jakarta, FORTUNE - ZAP kembali meluncurkan ZAP Beauty Index 2023. Survei tahunan ini memotret perilaku perempuan dalam mempercantik diri dari tiga aspek. Pertama, aspek admiration yang menggambarkan sosok influencer dan pria seperti apa yang mereka kagumi. Kedua, aspek concern yang mencakup masalah terkait kecantikan yang dialami perempuan Indonesia. Kemudian dari aspek behavior, terkait bagaimana cara perempuan merawat diri.
Pendiri ZAP Clinic, Fadli Zahab mengatakan, ZAP Beauty Index tahun ini melibatkan sekitar 9.000 responden perempuan, meningkat 3.000 dari pelaksanaan di 2021, berusia 15-65 tahun di seluruh Indonesia.
"Data tentang beauty dan market cukup sulit dicari, maka sejak 2018 lalu kita lihat perlu survei untuk menjadi acuan yang komprehensif bagi masyarakat, pelaku industri kecantikan dan kesehatan Indonesia, serta menjadi referensi bagi insan media," ujarnya dalam peluncuran ZAP Beauty Index 2023 di Jakarta, Rabu (7/11).
Bekerja sama dengan MarkPlus, survei ini diharapkan dapat membantu memberikan perspektif terhadap tren industri kecantikan pada 2023 mendatang.Selain itu, temuan dalam ZAP Beauty Index 2023 tak lepas dari berbagai pergeseran selama pandemi Covid-19.
"Ada transisi concern dan behaviour di masyarakat. Sosok influencer juga turut berpengaruh dalam memilih produk kecantikan dari tahun ke tahun," ujar Chief Operating Officer Mark Plus Institute, Yosanova Savitry.
Lalu, bagaimana situasi saat Covid-19 mulai mereda? Chief Marketing Officer ZAP Clinic, Feriani Chung, tak membantah bahwa Covid-19 jadi tantangan berat bagi klinik dan ada 22 outlet, atau sekitar 35 persen cabang yang ada, terpaksa ditutup selama PPKM. Padahal, biaya operasional selama pandemi membengkak, seperti pengeluaran tes antigen untuk karyawan dan klien yang datang.
"Swab antigen ini berlaku ke semua klien yang akan perawatan. Kalau hasil swab antigennya negatif, baru boleh dilanjutkan," ujarnya.
Cara itu, sambung Feriani, diambil untuk menjamin keamanan semua pihak yang terlibat dalam layanan tersebut. Sebelumnya, klinik telah menerapkan berbagai penyesuaian merespons kondisi pandemi, seperti mengganti seprei dengan bed sheet sekali pakai, pasien wajib menggunakan masker, dan selalu mengganti handuk.
Seiring meredanya Covid-19, dia mengatakan dari sisi bisnis sudah kembali seperti sebelum pandemi. Menurutnya, konsumen percaya dengan strategi penerapan protokol kesehatan yang dilakukan hingga saat ini dan pada 2023 ZAP lebih optimistis berekspansi.
Sebagai referensi bagi Anda, berikut sejumlah temuan menarik dalam ZAP Beauty Index 2023. Di antaranya mengenai popularitas brand lokal, pengaruh influencer, tren kecantikan, hingga perubahan kebiasaan terkait kecantikan pada masa post normal. Berbeda dari sebelumnya, riset tahun ini juga memuat lebih banyak pendapat perempuan tentang tipe pria idaman.