Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Prada 1.jpg
Ilustrasi rumah mode asal Italia Prada.

Jakarta, FORTUNE - Grup mode mewah asal Italia, Prada, mencatatkan lonjakan kinerja finansial yang solid pada kuartal pertama 2025. Pendapatan grup melesat 13 persen menjadi €1,34 miliar, didorong pertumbuhan kuat pada berbagai lini produk dan wilayah, dengan performa gemilang merek Miu Miu menjadi penopang utama. Laporan ini dirilis perusahaan, Jumat (2/5).

Miu Miu, anak usaha Prada, menjadi bintang dengan lonjakan penjualan signifikan sebesar 60 persen, mencapai €377 juta. Merek ini berhasil tumbuh pada seluruh kategori dan wilayah operasional, menjadikannya mesin penggerak utama pertumbuhan keseluruhan grup.

Sementara itu, penjualan ritel untuk merek utama Prada relatif stabil pada €827 juta. CFO Andrea Bonini menilai kinerja ini tangguh mengingat perbandingan dengan kuartal tertinggi tahun sebelumnya, meski memperkirakan adanya pelunakan pada semester kedua.

Dari sisi geografis, pertumbuhan solid terlihat di berbagai wilayah. Asia Pasifik menyumbang pendapatan €438 juta (naik 10 persen), disusul Eropa €334 juta (naik 13 persen), dan Amerika €201 juta (naik 11 persen). Jepang mencatat persentase pertumbuhan tertinggi 19 persen, sementara Timur Tengah memimpin pertumbuhan penjualan ritel dengan kenaikan 31 persen.

Menanggapi kinerja kuartal pertama, Chairman dan Direktur Eksekutif Grup Prada, Patrizio Bertelli, menyatakan, “Kami senang dengan kuartal ini yang menunjukkan kinerja solid. Dalam kondisi global yang penuh ketidakpastian, kami melangkah dengan keyakinan, mengandalkan kreativitas dan kekuatan organisasi.”

CEO Prada Group, Andrea Guerra, menyampaikan pandangannya tentang dinamika industri saat ini.

"Industri masih dalam fase perombakan yang belum selesai. Saya rasa butuh waktu sekitar 12 bulan untuk melihat dampaknya secara nyata," ujar Guerra dalam konferensi pers. Ia menggambarkan 2025 sebagai “tahun yang unik dan penuh tantangan,” menekankan pentingnya keseimbangan antara stabilitas dan kreativitas untuk terus merebut pangsa pasar dan menjaga pertumbuhan dua digit.

Guerra juga menegaskan pengelolaan Prada dan Miu Miu dilakukan secara independen, menghindari tumpang tindih strategi antara keduanya. “Kami tidak berpikir tentang pencampuran merek atau strategi silang. Itu tidak akan terjadi,” katanya.

Ke depan, grup ini juga bersiap memperluas portofolio melalui akuisisi. Pembelian Versace dari Capri Holdings senilai €1,25 miliar diperkirakan rampung pada paruh kedua tahun ini, menambah jajaran merek yang kini mencakup Church’s dan Car Shoe.

Selain itu, Prada Group terus berinovasi di luar lini mode inti. Prada mengembangkan kehadiran budaya dan gastronomi dengan membuka ruang makan eksklusif di Rong Zhai, Shanghai—proyek ini disebut Guerra sebagai “pernyataan ambisi membentuk budaya melalui tindakan.” Sementara itu, Miu Miu meluncurkan berbagai inisiatif inovatif seperti kampanye Matelassé, pop-up gym, dan program kustomisasi, yang mendapat respons pasar positif dan melihat potensi besar dari lini produk seperti Wander dan Arcadie.

Kinerja positif Prada ini disambut baik oleh sejumlah analis, dengan Thomas Chauvet dari Citi menyebut Prada sebagai merek mewah dengan pertumbuhan tercepat kuartal ini. Namun, beberapa suara mengingatkan potensi tantangan. Luca Solca dari Bernstein, misalnya, menyoroti pelambatan belanja konsumen, terutama dari Tiongkok, yang dapat menjadi faktor di kuartal berikutnya.

Menghadapi ketidakpastian pasar, Andrea Guerra tetap yakin pada fleksibilitas dan investasi jangka panjang sebagai kunci.

“Kami sedang mencari jalan kami sendiri dan akan terus berjuang,” ujarnya.

Editorial Team