Ekspornya ke AS Naik pada Q1-2025, Emiten WOOD Alami Lonjakan Laba

- Laba bersih PT Integra Indocabinet pada kuartal I-2025 menjadi Rp48,4 miliar.
- Peningkatan itu disebabkan oleh pertumbuhan ekspor yang solid dan pengelolaan biaya yang efisien.
- Prospek bisnis WOOD pada 2025 tetap positif.
Jakarta, FORTUNE - PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD), perusahaan produsen kayu yang berfokus pada produk turunan dan komponen bangunan, mengawali 2025 dengan performa keuangan solid di tengah dinamika global. Perseroan berhasil membukukan pertumbuhan laba bersih dan pendapatan dua digit pada kuartal pertama, didorong oleh lonjakan permintaan ekspor, khususnya komponen bangunan di pasar Amerika Serikat.
Pada kuartal yang berakhir Maret 2025, WOOD mencatatkan laba bersih Rp48,4 miliar, meningkat 19,5 persen secara tahunan (year-on-year). Kinerja profitabilitas ini tetap solid dengan margin bersih stabil pada 6,3 persen. Sejalan dengan kenaikan laba, pendapatan perseroan terkerek naik 20,6 persen, mencapai Rp773,5 miliar pada periode yang sama.
Kinerja positif ini ditopang oleh pertumbuhan ekspor yang kokoh dan efisiensi pengelolaan biaya. Lonjakan pendapatan perseroan sebesar 20,6 persen tidak dapat dilepaskan dari kenaikan penjualan ekspor yang mencapai 20,9 persen (YoY).
Secara spesifik, ekspor segmen komponen bangunan (building component) melonjak drastis 63,8 persen (YoY). Peningkatan ini sejalan dengan naiknya permintaan pada pasar perumahan Amerika Serikat (AS), yang memicu lonjakan aktivitas pembangunan baru maupun renovasi.
Pertumbuhan kuat pada segmen building component ini berhasil mengimbangi penurunan sementara yang dialami penjualan mebel baik di pasar ekspor (melemah 61,2 persen) maupun domestik (turun 51,4 persen). Pengelolaan biaya yang efisien di tengah dinamika bauran produk turut menjaga tingkat profitabilitas. Ini membuat perseroan optimistis dapat mempertahankan margin dan beradaptasi efektif dengan dinamika pasar.
Manajemen WOOD menegaskan komitmen perseroan dalam menjaga efisiensi operasional dan pengendalian biaya.
“Meskipun kontribusi komponen bangunan yang memiliki margin lebih rendah meningkat, WOOD tetap mampu mengoptimalkan efisiensi operasional dan mengendalikan biaya secara efektif,” demikian pernyataan manajemen WOOD dalam laporan kinerja kuartal I-2025, Selasa (6/5).
Dari sisi arus kas, perseroan mencatatkan arus kas operasional yang kuat senilai Rp214 miliar. Posisi ini memberikan fleksibilitas strategis bagi WOOD untuk mendukung rencana pertumbuhan berkelanjutan.
Performa positif WOOD pada awal 2025 tecermin pada apresiasi pasar terhadap sahamnya. Dalam satu bulan terakhir, saham WOOD naik 15,75 persen, menggapai level Rp338 per saham.
Menyambut sisa 2025, WOOD tetap optimistis dapat memaksimalkan momentum pertumbuhan pasar, terutama di Amerika Serikat.
Pasar perumahan AS diproyeksikan terus berkembang stabil. Prediksi penurunan suku bunga acuan AS serta potensi penerapan tarif impor AS terhadap produk kayu dari Kanada dan Meksiko dapat mendorong permintaan untuk sumber alternatif, menciptakan peluang signifikan bagi WOOD.
Perusahaan itu memastikan tarif timbal balik AS kepada Indonesia tidak akan berdampak pada segmen building component yang menjadi kontributor utama pendapatannya.
Selain penguatan di pasar AS, WOOD juga aktif memperluas jangkauan global melalui diversifikasi pasar dan inisiatif strategis lainnya. Perseroan menjalin kerja sama bisnis dengan mitra dari Cina untuk meluncurkan produk outdoor furniture berbahan aluminium dan flooring khusus untuk pasar Eropa.
Optimalisasi lini produksi plywood juga terus digenjot guna meningkatkan efisiensi rantai pasok dan memperluas jangkauan pemasaran produk ini. Upaya ekspansi pasar juga dilakukan melalui kolaborasi pemasaran untuk mendorong ekspor wooden furniture dan building component ke wilayah Timur Tengah.
WOOD kini juga merambah sektor baru yang prospektif, yaitu bisnis kredit karbon di Indonesia. Langkah ini dilakukan dengan memanfaatkan konsesi-konsesi kehutanan yang dimiliki perseroan.
"Dengan regulasi perdagangan karbon internasional untuk proyek FOLU [Forestry and Other Land Use] yang akan segera diberlakukan dalam beberapa bulan ke depan, perseroan berada dalam posisi strategis mengembangkan sumber pendapatan berulang baru sekaligus memperkuat kredibilitas dan komitmennya terhadap prinsip keberlanjutan," demikian pernyataan manajemen, menggarisbawahi pentingnya langkah ini bagi masa depan bisnis WOOD.