- 24,82 persen untuk pembayaran lebih awal atas seluruh pokok utang beserta bunga perseroan kepada KCS1 Pte. Ltd.
- 21,03 persen untuk memberikan pinjaman kepada PT Bangun Sarana Samudra Laut (BSSL), anak usaha ENRG. BSSL akan memakai dana tersebut untuk membayar seluruh pokok utang dan bunganya ke Bank Mandiri.
- Sisanya untuk modal kerja perseroan, guna menyokong kegiatan usaha, yang meliputi: biaya produksi, biaya sewa fasilitas produksi, biaya bahan bakar produksi, biaya gaji, serta kewajiban kepada pemasok.
ENRG Terbitkan Obligasi Berkelanjutan, Kupon hingga 9,25%

Jakarta, FORTUNE - Emiten Grup Bakrie, PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Energi Mega Persada Tahap I Tahun 2025. Perseroan membidik Rp500 miliar pada tahap awal.
Perseroan menawarkan obligasi dalam tiga seri (A, B, dan C). Seri A hadir dengan tenor 1 tahun dengan kupon 6,75 persen-7,25 persen; Seri B bertenor 3 tahun dengan kupon 7,50 persen-8,25 persen; dan Seri C dengan tenor 5 tahun dan tenor 8,50 persen-9,25 persen.
Wakil Direktur Utama dan CFO Energi Mega Persada, Edoardus Ardianto, mengatakan masa penurunan suku bunga sekarang membuat perseroan beroleh pendanaan lebih murah. "Jika seluruh obligasi ini bisa subscriba dari tahap I sampai kemudian tahap IV, itu dapat menurunkan tekanan untuk pembiayaan kami dalam mendanai seluruh pembiayaan, modal kerja, dan ekspansi," katanya, Senin (1/12).
Lebih lanjut, penawaran tahap I itu merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) obligasi berkelanjutan I perseroan, yang menargetkan dana hingga Rp4 triliun. Berikut ini alokasi penggunaan dana penerbitan obligasi ENRG:
Obligasi Berkelanjutan I ENRG telah memperoleh hasil pemeringkatan A+ dari Pefindo, yang menempatkannya dalam kategori layak investasi. Penjamin pelaksana emisi obligasi ENRG adalah Mandiri Sekuritas, Sucor Sekuritas, dan Trimegah Sekuritas.
Sebagai perusahaan energi yang beroperasi di sektor eksplorasi, pengembangan dan produksi minyak dan gas bumi, ENRG mengelola 13 Aset Minyak & Gas Upstream yang tersebar di Indonesia dan Mozambik.











