Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan diprediksi kembali melemah, Jumat (4/3). Kenaikan ini dipicu kecemasan investor terkait konflik Rusia dan Ukraina yang semakin memanas. Namun, IHSG masih berpeluang rebound dipicu oleh kenaikan harga komoditas.
Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova, menuturkan kenaikan harga komoditas berpotensi mendorong IHSG melaju ke zona hijau. Perang antara Rusia dan Ukraina berdampak terhadap kenaikan sejumlah harga komoditas.
Harga batu bara misalnya yang hingga kini telah menembus di atas US$ 300 per ton di pasar ICE Newcastle, jauh melesat dibanding akhir 2021 di harga US$ 133,60 per ton.
Prospek kenaikan harga baru bara ini pun masih berpotensi berlanjut, seiring terbatasnya pasokan dan permintaan yang masih akan tinggi.
“IHSG diperkirakan mengalami rebound dari Fibonacci Retracement 61.8% di 6.850 sebagai support terdekatnya. Suatu support kuat bagi IHSG akan berada di sekitar level 6.759,” ujarnya kepada Fortune Indonesia, dikutip Jumat.
Pada level support IHSG akan bergerak di rentang 6.850, 6.793, dan 6.759, Sementara level resisten di 6.930 hingga 7.030. Ivan menyoroti lima saham pada perdagangan pagi ini, yakni: BBNI, BBTN, BRPT, INCO, dan TBIG.