Indointernet (EDGE) Tingkatkan Capex untuk Ekspansi pada 2025

- PT Indointernet Tbk (EDGE) akan tingkatkan belanja modal pada 2025 untuk fase 2 dan fase 3 data center EDGE2.
- Data center memiliki sinergi yang baik dengan produk lain seperti cloud dan konektivitas jaringan.
- Pendapatan EDGE meningkat menjadi Rp769,77 miliar, namun laba turun tipis menjadi Rp175,96 miliar.
Jakarta, FORTUNE - Emiten teknologi, PT Indointernet Tbk (EDGE), berencana menambah anggaran belanja modal atau capital expenditure pada 2025 untuk mengaktifkan fase 2 dan fase 3 (fase terakhir) Data Center EDGE2 berkapasitas 23 megawatt milik perseroan.
Kendati demikian, perseroan tidak merinci jumlah capex yang dianggarkan untuk tahun ini.
“Data center ini sifat mengaktivasinya phase by phase, tapi tidak menutup kemungkinan kami akan melakukan eksplorasi atas peluang-peluang terkait data center maupun terkait konektivitas. Karena, memang dua layanan tersebut merupakan growth driver dan berperan penting dalam transformasi digital di Indonesia,” ujar Direktur PT Indointernet Tbk (EDGE), Donauly Situmorang, dalam paparan publik EDGE secara virtual, Rabu (5/3).
Lebih lanjut, Direktur Utama EDGE, Andrew J. Rigoli, menilai sektor pangkalan data secara umum masih memiliki peluang besar di Indonesia, didukung oleh kebutuhan yang kuat dari pengguna domestik hingga global.
“Data center ini memiliki sinergi yang baik dengan produk-produk lain seperti cloud dan konektivitas jaringan,” katanya.
Pada sembilan bulan pertama 2024, EDGE berhasil membukukan lompatan pendapatan menjadi Rp769,77 miliar dibandingkan dengan Rp698,47 miliar pada periode tahun sebelumnya. Namun, walaupun pendapatannya meningkat, laba periode berjalan EDGE turun tipis menjadi Rp175,96 miliar dari Rp178,56 miliar pada periode sama tahun sebelumnya.
Donauly menyatakan pelemahan laba terjadi karena adanya depresiasi yang dipicu oleh tingginya anggaran capex untuk pembangunan data center perseroan yang kedua.
“Tentunya, memang laba bersih ini akan mengalami penurunan ketika aset kami semakin besar. Depresiasinya pun mengalami peningkatan, sehingga laba bersihnya kelihatan semakin bagus,” ujarnya.