Laba Bersih OKAS Naik 210 Persen, Singgung Proyek Tambang Emas

- Laba bersih PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) naik 210 persen sepanjang 2024, mencapai US$25,95 juta.
- PT Multi Nitrotama Kimia (MNK) dan PT Bormindo Nusantara (BN) mendukung peningkatan signifikan ini.
- Ancora memperkuat tiga lini bisnis utamanya: produksi bahan peledak dan jasa peledakan (MNK), kontraktor pengeboran minyak dan gas (BN), serta pengelolaan tambang emas melalui PT Indotan Lombok Barat Bangkit (ILBB).
Jakarta, FORTUNE - PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS), perusahaan yang bergerak dalam bidang sumber daya alam, mencatatkan kinerja keuangan menggembirakan sepanjang 2024. Emiten berkode saham OKAS ini membukukan lonjakan laba bersih 210 persen, melonjak dari US$8,38 juta pada 2023 menjadi US$25,95 juta pada 2024.
Peningkatan laba bersih signifikan ini ditopang oleh pertumbuhan penjualan yang kuat pada produk ammonium nitrat dan detonator.
Selain itu, keberhasilan anak usahanya, PT Multi Nitrotama Kimia (MNK), dalam mencapai target jasa peledakan pertambangan juga memberikan kontribusi besar. Efisiensi biaya operasional yang berhasil dilakukan oleh PT Bormindo Nusantara (BN), yang berperan sebagai kontraktor pengeboran, semakin memperkuat kinerja keuangan perusahaan secara keseluruhan.
Kinerja positif ini tecermin pada peningkatan EBITDA (pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi) Ancora yang naik 23 persen secara tahunan (YoY), dari US$32,66 juta pada 2023 menjadi US$40,46 juta pada 2024.
Presiden Direktur Ancora, Ratno Paskalis Hendrawan Touor, menyatakan pihaknya terus berupaya memaksimalkan potensi pertumbuhan dari ketiga lini bisnis utama perusahaan melalui ekspansi proyek-proyek strategis yang akan mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
"Kami terus mengoptimalkan kinerja operasional di setiap lini bisnis, memastikan efisiensi yang lebih baik, serta meningkatkan daya saing di pasar. Dengan hasil yang solid ini, kami semakin percaya diri untuk melangkah ke depan dengan inovasi dan ekspansi yang lebih agresif, strategi ekspansi dan diversifikasi bisnis,” kata Ratno dalam keterangannya, Kamis (27/3).
Ancora saat ini berfokus pada tiga pilar bisnis utamanya, yaitu produksi bahan peledak dan jasa peledakan yang dijalankan oleh MNK, bisnis kontraktor pengeboran minyak dan gas yang dioperasikan oleh BN, serta pengelolaan tambang emas melalui anak usahanya, PT Indotan Lombok Barat Bangkit (ILBB).
Sebagai produsen detonator elektronik pertama dan satu-satunya di Indonesia, MNK terus menunjukkan pertumbuhan yang signifikan. Pada 2024, MNK berhasil meningkatkan produksi detonator sebesar 7 persen dan produksi ammonium nitrat sebesar 9 persen.
Saat ini, MNK memegang pangsa pasar sekitar 30 persen untuk detonator non-elektrik domestik dan terus berupaya memperluas jangkauan pasarnya.
BN juga mencatatkan peningkatan produktivitas rig sebesar 12 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh tingginya permintaan jasa pengeboran untuk berbagai proyek baru pada sektor minyak dan gas.
Fokus pada proyek tambang emas di Lombok Barat
Salah satu langkah strategis Ancora untuk diversifikasi bisnis adalah ekspansi ke sektor pertambangan emas melalui ILBB. Proyek tambang emas yang berlokasi di Lombok Barat ini direncanakan akan mulai dibangun pada 2025 dan ditargetkan mulai beroperasi pada 2026.
Langkah tersebut diambil sebagai upaya memanfaatkan tren kenaikan harga emas global yang diprediksi akan terus berlanjut.
Selain fokus pada aspek bisnis, Ancora juga memiliki komitmen yang kuat terhadap program pengembangan masyarakat di sekitar wilayah operasional tambang. Perusahaan aktif berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur lokal, termasuk peningkatan fasilitas pendidikan serta renovasi masjid dan fasilitas keagamaan lainnya.
Untuk 2025, Ancora berencana mengalokasikan belanja modal (capital expenditure) untuk mengembangkan infrastruktur tambang, membangun pabrik pengolahan emas, serta membangun pabrik booster untuk aksesori peledakan.
"Investasi ini tidak hanya bertujuan untuk ekspansi, tetapi juga untuk membangun fondasi jangka panjang bagi pertumbuhan berkelanjutan Ancora," ujar Ratno.