Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Likuiditas Pasar Tak Imbang, BEI Ajukan Buka Kode Domisili ke OJK

Hari pasar modal Indonesia
Ilustrasi bursa efek indonesia (wikimedia commons/Bursa Efek Indonesia)

Jakarta, FORTUNE - Pasar modal Indonesia tengah alami ketidakseimbangan likuiditas saat ini. Bagaimana langkah Bursa Efek Indonesia (BEI) ke depan dalam mengatasi situasi tersebut?

Pemberian stimulus tambahan sedang dipertimbangkan. Salah satunya, opsi pembukaan kode domisili investor. Namun, dengan beberapa catatan.

"Kita sedang berupaya memberi stimulus mengenai [kode] domisili," kata Direktur Utama BEI, Iman Rachman. "[Namun] pembukaannya [untuk] di sesi pertama."

Sebelumnya, BEI memang telah mengajukan permintaan pembukaan kembali kode broker dan domisili secara tidak langsung (real time) kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Adapun, hal itu berkaitan dengan penutupan kode broker pada akhir 2021 dan penutupan kode domisili investor pada Juni 2022. Selepas implementasi itu, pada paruh II 2023, BEI menggelar evaluasi atas kebijakan tersebut.

Adapun, sejak awal perdagangan 2025 sejak akhir perdagangan sesi I, Selasa (25/3), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) telah terkoreksi 12,21 persen. Aksi jual investor asing jadi salah satu penyebabnya.

"Saat ini terjadi imbalance liquidity, saat investor asing dan investor domestik, baik ritel maupun institusi, belum masuk. Stimulis yang dilakukan OJK dan BEI menyeimbangkan permintaan yang ada," jelas Iman.

Selain opsi untuk membuka kembali kode domisili investor pada sesi I perdagangan, pasar juga baru saja memperoleh stimulus dari OJK. Apa itu? Penerapan kebijakan pembelian kembali saham (buyback saham) tanpa persetujuan RUPS. Itu berlaku sejak 18 Maret 2025 sampai dengan enam bulan setelahnya.

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi menyatakan, kebijakan itu bertujuan memberi keleluasaan untuk emiten menjaga kestabilan harga saham di tengah volatilitas yang tinggi beberapa waktu terakhir. Selain itu, OJK pun berharap langkah itu dapat meningkatkan kepercayaan pasar kepada investor.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us