Market Cap adalah Kapitalisasi Pasar, Ini Cara Hitungnya!

Market cap adalah salah satu istilah yang akan banyak dijumpai di dunia investasi. Sederhananya, pengertian market cap dapat dipahami sebagai unsur penting dalam fundamental suatu perusahaan.
Di kalangan investor, perusahaan dengan skala market cap tinggi dipandang sebagai aset menarik. Bahkan, investor tidak ragu untuk menanamkan modal di dalamnya.
Lantas, sebenarnya apa pentingnya market cap dalam investasi? Simak pengertian, kategori, hingga cara menghitungkan di bawah ini.
Apa itu market cap?
Dilansir Investopedia, kapitalisasi pasar atau market cap adalah nilai suatu perusahaan berdasarkan total nilai pasar dari semua saham yang beredar.
Di dunia investasi, kapitalisasi pasar digunakan untuk menentukan ukuran suatu perusahaan dan dijadikan pembanding kinerja keuangan dengan perusahaan lain.
Dengan kata lain, pengertian market cap dapat dipahami sebagai nilai agregat pasar dari suatu perusahaan. Lewat kapitalisasi pasar, investor dapat mengukur kualitas suatu perusahaan.
Perusahaan dengan skala market cap tinggi menandakan bahwa kehadirannya lebih besar dari perusahaan lainnya di pasar. Selain itu, perusahaan dinilai memiliki kinerja keuangan konsisten dan mapan.
Tidak heran, perusahan tersebut banyak diincar sebagai tujuan investasi bagi investor.
Cara menghitung market cap
Lewat pengertian market cap diketahui bahwa aspek fundamental tersebut dipakai untuk menilai ukuran besar kecilnya suatu perusahaan.
Nilai tersebut bisa dihitung dengan mengalikan jumlah saham perusahaan dengan harga saham. Adapun rumus market cap, yaitu sebagai berikut
Market Capitalization = Harga saham perusahaan x jumlah saham beredar
Contoh perhitungan market cap.
Perusahaan A memiliki saham yang beredar sebanyak 200 juta lembar dengan harga saham per lembarnya sebesar Rp2.000.
Market cap = 200 juta x Rp2.000 = Rp400 miliar
Jadi, nilai market cap perusahaan A adalah Rp400 miliar
Perlu diingat, terdapat dua faktor utama yang memengaruhi ukuran market cap suatu perusahaan. Salah satu faktornya adalah jumlah saham yang beredar dan harga jualnya.
Selain itu, sentimen publik juga bisa berdampak pada besar kecilnya nilai market cap.
Kategori skala dalam market cap
Dalam kapitalisasi pasar, terdapat tiga kategori utama yang umum dijumpai pada pasar modal Indonesia. Skala market cap adalah klasifikasi yang membantu investor dalam mengenali ukuran suatu perusahaan.
Berikut penjelasan kategori skala dalam market cap.
1. First liner
First liner merujuk pada perusahaan dengan kapitalisasi pasar tinggi. Di kalangan investor, golongan perusahaan tersebut sering disebut sebagai blue chip atau saham kapitalisasi besar.
Biasanya, perusahaan yang masuk ke dalam kategori ini memiliki market cap sekitar Rp10 triliun atau di atasnya, sehingga banyak dipilih sebagai tujuan investasi.
2. Second liner
Di tingkat menengah, ada kategori second liner dengan rata-rata market cap Rp1 triliun hingga Rp10 triliun. Saham perusahaan ini juga banyak dipilih karena memiliki fundamental yang kuat.
3. Third liner
Terakhir, ada third liner yang memiliki nilai paling kecil di bawah Rp1 triliun. Perusahaan third liner cenderung memiliki volatilitas tinggi, sehingga lebih berisiko. Namun, sahamnya memiliki potensi pertumbuhan lebih tinggi.
Strategi investasi sesuai market cap
Bagi investor, market cap adalah indikator penting dalam menilai saham dan mengevaluasi potensi investasi. Masing-masing perusahaan memiliki skala market cap yang berbeda sehingga memerlukan strategi yang tepat.
Berikut beberapa strategi investasi yang bisa dilakukan sesuai skala market cap.
1. Small cap
Ketika memutuskan untuk berinvestasi pada small cap, penting untuk tetap berhati-hati dengan risiko kerugiannya. Meski menawarkan potensi keuntungan menggiurkan, risikonya cukup tinggi dengan tingkat volatilitas tinggi.
Maka dari itu, investor perlu cermat dalam menanam modal di sini.
2. Middle cap
Jika investor ingin tetap mendapatkan keuntungan dan risiko tidak begitu besar, berinvestasi pada perusahaan mid cap bisa jadi pilihan. Perusahaan ini memiliki risiko lebih rendah dibandingkan dengan mid cap dan tetap memiliki potensi untuk berkembang.
3. Large cap
Bagi investor yang tergolong konservatif, investasi di perusahaan large cap cukup menarik. Pasalnya, saham large cap lebih stabil dan tidak mudah terpengaruh dengan fluktuasi sehingga cocok untuk investor yang ingin berinvestasi dengan tenang.
Dalam dunia investasi, market cap adalah ukuran penting yang banyak dipakai investor untuk menilai perusahaan potensial. Semoga bermanfaat!