Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Mengenal CFD Trading: Pengertian, Kelebihan dan Kekurangannya

ilustrasi trading (unsplash.com/Austin Distel)

Jakarta, FORTUNE - Apa itu CFD trading? Bagi Anda yang tidak akrab dengan perdagangan derivatif, istilah ini tentu akan membingungkan. Dan hal itu wajar belaka. Sebab CFD, di kepala banyak orang Indonesia, sering kali merujuk pada hari tanpa kendaraan bermotor alias car free day. Namun, jika Anda mulai menggeluti dunia perdagangan derivatif, lema CFD trading ini akan muncul dan menambah perbendaharaan istilah di kepala Anda. Ia adalah singkatan yang merujuk pada Contract For Difference. Istilah ini mulai populer di era 90-an di London Stock Exchange, Inggris.

Mulanya, CFD digunakan oleh pengelola dana investasi dan pedagang institusional untuk secara efektif mendapatkan eksposur terhadap saham yang secara fisik tidak (belum) berpindah tangan dan menghindari bea materai di Inggris Raya.

Kini, CFD semakin berkembang ke berbagai macam instrumen investasi yang diperdagangkan. Ia dapat diartikan sebagai perdagangan kontrak derivatif, di mana pembeli (buyer) dan penjual (seller) bersepakat membayar selisih antara harga beli dan harga jual untuk berbagai instrumen keuangan seperti mata uang, komoditas, saham, atau bahkan indeks.

Proses CFD trading

Mengutip Investopedia, CFD memungkinkan pedagang untuk memperjual-belikan pergerakan harga sekuritas dan derivatif--investasi keuangan yang berasal dari sekuritas atau aset dasar. CFD dalam hal ini digunakan oleh investor untuk membuat taruhan harga apakah ia akan menjadi lebih mahal atau murah.

Trader yang memprediksi pergerakan harga ke atas akan membeli CFD, sementara mereka yang melihat pergerakan ke bawah yang berlawanan akan bertaruh pada posisi jual.

Nah, jika ternyata pembeli CFD tersebut benar dan kenaikan harga aset terjadi, ia akan menawarkan kepemilikannya lagi untuk dijual dan mendapatkan selisih bersih antara harga beli dan harga jual (margin) tersebut.  Selisih bersih yang mewakili keuntungan atau kerugian dari perdagangan ini diselesaikan melalui akun perantara investor. Karena itu, untuk menutup posisi, mereka harus membeli perdagangan offset. 

Perbedaan CFD dengan kontrak berjangka

Namun, perlu dicatat, meskipun CFD memungkinkan investor untuk memperdagangkan pergerakan harga berjangka, mereka bukan kontrak berjangka sendiri. Kontrak berjangka adalah perjanjian standar atau kontrak dengan kewajiban untuk membeli atau menjual aset tertentu pada harga yang telah ditentukan dengan tanggal kedaluwarsa di masa mendatang.

CFD, sebaliknya, tidak memiliki tanggal kedaluwarsa yang berisi harga yang telah ditetapkan tetapi diperdagangkan seperti sekuritas lainnya dengan harga beli dan jual. Dus, trading CFD tidak dilakukan di bursa utama tetapi over-the-counter (OTC)--melalui jaringan broker yang mengatur permintaan dan penawaran pasar secara khusus dan membuat harga yang sesuai.

Ini karena CFD adalah kontrak yang dapat diperdagangkan antara klien dan broker, yang menukarkan selisih harga awal perdagangan dan nilainya saat perdagangan dibatalkan atau dibalik.

Kelebihan CFD

Karena berada di luar bursa utama, sistem perdagangan CFD memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya, CFD memberi pedagang semua manfaat dan risiko tanpa harus benar-benar memiliki atau harus melakukan pengiriman fisik aset apa pun.

Karena bertumpu pada spekulasi margin, perdagangan CFD memungkinkan broker meminjamkan uang ke investor untuk meningkatkan leverage atau ukuran posisi untuk mendapatkan keuntungan yang besar.  Namun, biasanya pialang akan meminta para trader (investor) untuk mempertahankan saldo di akun tertentu sebelum mereka mengizinkan jenis transaksi ini.

Kemudian, perdagngan dengan sistem CFD biasanya memberikan leverage--pinjaman untuk peningkatan potensi return--yang lebih tinggi daripada trading tradisional. Leverage standar di pasar CFD bisa serendah persyaratan margin 2 persen dan setinggi margin 20 persen. Hal ini dimungkinkan karena aturan dan regulasi di pasar CFD lebih minim dibandingkan dengan bursa standar.

Sebagai informasi, persyaratan margin yang lebih rendah berarti pengeluaran modal yang lebih sedikit dan potensi pengembalian yang lebih besar bagi pedagang.

Dengan kondisi demikian, seringkali pedagang di luar negeri seperti Amerika Serikat dapat membuka akun hanya dengan US$1.000 dengan broker.

Selain itu, karena CFD mencerminkan aksi korporasi yang terjadi, pemilik CFD dapat menerima dividen tunai yang meningkatkan laba atas investasi pedagang. 

Selain itu, karena kebanyakan broker CFD menawarkan produk di semua pasar utama di seluruh dunia, trader memiliki akses lebih mudah untuk masuk ke pasar mana pun yang terbuka dari platform broker. CFD juga memungkinkan investor untuk dengan mudah mengambil posisi long atau short atau posisi beli dan jual.

Biasanya, pasar CFD biasanya tidak memiliki aturan short-selling dan tiap instrumen dapat dikorsleting setiap saat. Ini karena tidak ada kepemilikan aset dasar, tidak ada biaya pinjaman atau shorting.

Keuntngan bagi trader pun bisa berasal deari sedikit atau tidak adanya biaya yang dikenakan untuk perdagangan CFD. Pialang menghasilkan uang dari pedagang yang membayar spread pada setiap tawaran dan mengutip pembayaran dari harga permintaan saat aset dibeli oleh trader.

Kekurangan CFD

Lantas apa kekurangan sistem perdagangan CFD?

Perlu diketahui, dalam CFD trading, aset dasar mengalami volatilitas atau fluktuasi harga yang ekstrim sehingga spread atau selisih harga penawaran (bid) dan permintaan (ask) bisa menjadi signifikan. Ketika seorang trader berspekulasi dengan pergerakan aset yang naik tipis-tipis, dan prediksinya benar, ia bisa langsung rugi jika terlambat keluar ketika asetnya tiba-tiba jatuh.

Kekurangan lainnya adalah sulitnya mencari kredibilitas broker yang memiliki reputasi dan kelayakan finansial. Dan ini wajar lantaran industri CFD tidak diatur secara ketat.

Kemudian, karena perdagangan CFD menggunakan leverage, investor yang memegang posisi rugi di awal bisa mendapatkan margin call dari broker mereka, yang memerlukan dana tambahan untuk disetorkan untuk mengimbangi posisi yang kalah.

Artinya, meskipun leverage dapat meningkatkan keuntungan dengan CFD, leverage juga dapat memperbesar kerugian dan pedagang berisiko kehilangan 100 persen dari investasi mereka. Jangan lupa pula, jika uang dipinjam dari broker untuk berdagang, pedagang akan dikenakan jumlah suku bunga harian.

Share
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Tubagus Imam Satrio
3+
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us