Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
For
You

Pasar Menanti Pertemuan Menkeu G7, Waspada IHSG Terkoreksi

Layar yang menunjukkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Layar yang menunjukkan laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di gedung Bursa Efek Indonesia (BEI). (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar)
Intinya sih...
  • IHSG diperkirakan melemah pada Selasa (20/5) setelah ditutup naik 0,49 persen di level 7.141,09 kemarin.
  • Indeks bursa Asia cenderung melemah karena penurunan peringkat utang AS oleh Moody's serta pelemahan data produksi industri dan penjualan ritel Tiongkok bulan April.
  • Pasar menantikan pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G7 pada 20-22 Mei 2025 di Kanada.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, FORTUNE - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan melemah pada Selasa (20/5), setelah ditutup naik 0,49 persen di level 7.141,09 kemarin.

Analis Binaartha Sekuritas, Ivan Rosanova mengatakan, IHSG ditutup sedikit di bawah resisten 7.174 dan berpotensi menembus di atas level tersebut pada hari ini apabila IHSG tetap di atas support 7.055.

"Koreksi minor mungkin terjadi, namun berpotensi untuk menjadi lebih agresif jika IHSG menembus di bawah 7.055," jelas Ivan dalam riset hariannya.

Level support IHSG berada di 7.055, 6.929, 6.811, dan 6.765. Sementara level resistennya berada di 7.174, 7.261, 7.345, dan 7.444. Indikator MACD menunjukkan adanya momentum bullish.

Binaartha Sekuritas memprediksi IHSG hari ini bergerak di antara support 7.090 dan resisten 7.170. Daftar saham pilihannya adalah PGAS, PTBA, SMGR, UNTR, dan TLKM.

Di lain sisi, Phintraco Sekuritas memproyeksikan IHSG hari ini bakal bergerak di kisaran support 7.080, pivot 7.100, dan resisten 7.180. IHSG ditutup menguat di level 7.141 pada perdagangan Senin (19/5), setelah sempat bergerak melemah.

Sentimen negatif berasal dari penurunan peringkat utang AS oleh Moody's serta pelemahan data produksi industri dan penjualan ritel Tiongkok bulan April. Alhasil, indeks bursa Asia cenderung melemah. Hal itu sempat mendorong IHSG berada di teritori negatif sebelum akhirnya berbalik menguat kembali.

"Secara teknikal, indikator Stochastic berada pada area overbought, sehingga IHSG diperkirakan berpotensi koreksi jangka pendek dengan menguji level 7.080," jelas Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim dalam risetnya. 

Pasar akan mencermati pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G7 pada 20-22 Mei 2025 di Kanada. Topik yang akan dibahas pada pertemuan tersebut di antaranya mengenai ekonomi global, keamanan dan ketahanan ekonomi, situasi di Ukraina, kejahatan keuangan dan AI. Pertemuan ini merupakan persiapan menjelang KTT para Kepala Negara G7 yang akan diselenggarakan pada 15-17 Juni 2025 di Kanada.

Dari Tiongkok (20/5), pasar menantikan apakah Bank Sentral Tiongkok akan menurunkan suku bunga acuan pinjaman 1 tahun dan 5 tahun, setelah selama enam bulan berturut-turut dipertahankan tetap. Suku bunga acuan pinjaman 1 tahun pada Mei 2025 diprediksi turun ke 3 persen dari 3,1 persen pada April 2025. Sedangkan suku bunga acuan pinjaman 5 tahun di Mei 2025 diperkirakan turun ke 3,5 persen dari 3,6 persen pada April 2025. 

Daftar saham pilihan Phintraco Sekuritas hari ini adalah LSIP, ESSA, SSIA, AUTO, dan CLEO.

Share
Topics
Editorial Team
Pingit Aria
EditorPingit Aria
Follow Us

Latest in Market

See More

Sinyal Baru Strategy, Aksi Borong Bitcoin Mencuat Lagi

08 Des 2025, 19:19 WIBMarket