Prodia Bagi Dividen Rp172,9 per Saham dan Bahas IPO Proline

Jakarta, FORTUNE - Emiten jaringan laboratorium Prodia, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA), sepakat membagikan dividen sebesar Rp172,92 per saham untuk tahun buku 2024.
Secara total, dividen PRDA mencapai hampir Rp162,12 miliar. Artinya, rasio pembayaran dividen (dividend payout ratio) adalah 60 persen laba bersih perseroan pada 2024. Tahun lalu, laba bersih Prodia berjumlah Rp270,19 miliar atau bertumbuh sebesar 4 persen (YoY).
"Ini diberikan kepada para pemegang saham perseroan, dengan jumlah saham beredar 937.500.000 unit saham," kata Direktur Prodia Widyahusada, Liana Kuswandi dalam paparan publik perseroan di Cikini, Senin (28/4).
Saham PRDA menguat 1,47 persen ke harga Rp2.770 per akhir perdagangan I, Senin siang.
Jika mengacu pada nilai dividen per saham (Rp172,92) dan harga saham pada pertengahan hari Senin itu, maka perkiraan yield dividen PRDA untuk tahun buku 2024 adalah 6,24 persen.
Bocoran rencana IPO Proline yang sahamnya sebagian milik Prodia
Dalam kesempatan yang sama, Prodia juga turut mengungkapkan perkembangan rencana IPO salah satu entitas afiliasinya, PT Prodia Diagnostic Line (Proline).
Menurut Liana, berdasarkan rencana saat ini, Proline baru akan mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia sekitar 3 tahun lagi. "Untuk sementara ini, rencananya demikian. Kecuali ada faktor lain yang akan mengakibatkan rencana tersebut digeser," jelas Liana.
Proline sendiri berkontribusi sekitar 0,2 persen terhadap laba bersih PRDA pada 2024. Pada 2025, besaran kontribusinya diperkirakan sama seperti itu.
Bagaimana dengan proyeksi pertumbuhan Proline pada 2025? Khususnya, setelah mereka meresmikan pabrik kedua pada minggu lalu?
"Dari perkiraan [kenaikan] produksi, diperkirakan pertumbuhan Proline itu masih stabil di rentang 5 sampai dengan 10 persen, tapi memang tak [langsung] terbaca di laporan keuangan konsolidasi kami," kata Liana lagi.
Sebelumnya, pada akhir Juni 2024, Prodia mengakuisisi 39 persen saham Proline. Nilai transaksinya Rp72 miliar. Adapun, estimasi payback period dari transaksi sekitar 5 tahun.
Melalui aksi korporasi itu, aset dan ekuitas PRDA diperkirakan naik dari Rp12,87 miliar pada 2024 menjadi Rp44,48 miliar pada 2026. Lebih lanjut, internal rate of return (IRR) transaksi itu adalah 7,5 persen. Sementara net present value (NPV) transaksi tersebut positif, yakni Rp3,2 miliar.