Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Setelah Dipegang OJK, Nilai Transaksi Kripto Melesat 104,31 Persen

Ilustrasi investasi kripto atau crypto (unsplash.com/Kanchanara)
Intinya sih...
  • Nilai transaksi kripto di Indonesia naik 104,31 persen setelah OJK mengambil alih pengawasan dari Bappebti.
  • OJK mengatakan 1.396 aset kripto diperdagangkan di Indonesia.
  • Presiden AS Donald Trump menciptakan cadangan strategis bitcoin, ethereum, XRP, solana, dan cardano.

Jakarta, FORTUNE - Perdagangan aset kripto di Indonesia mengalami lonjakan signifikan setelah peralihan pengawasan dari Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Hingga Januari 2025, nilai transaksi aset kripto di Indonesia mencapai Rp44,07 triliun, yang merupakan peningkatan 104,31 persen dibandingkan dengan Januari 2024 yang hanya Rp21,57 triliun.

Hasan Fawzi, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK, menyatakan transisi pengawasan berjalan lancar sehingga berdampak positif terhadap minat masyarakat dalam berinvestasi pada aset kripto.

“Kami akan terus memastikan regulasi yang tepat agar pertumbuhan ini tetap sehat dan berkelanjutan,” katanya dalam Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RDKB) Februari 2025, Selasa (4/3).

Di sisi lain, OJK menyatakan hingga Februari 2025, terdapat 1.396 aset kripto yang dapat diperdagangkan di Indonesia.

Hasan mengatakan OJK juga telah memberikan izin bagi 19 entitas dalam ekosistem perdagangan aset kripto, yang terdiri dari satu bursa kripto, satu lembaga clearing, satu pengelola tempat penyimpanan, dan 16 pedagang aset kripto, dan tengah memproses perizinan kepada 14 calon pedagang aset kripto lainnya.

Seiring dengan itu, OJK juga telah membentuk kelompok kerja bersama Bappebti melalui Keputusan Anggota Dewan Komisioner OJK No. Cap 3/D07-2025 untuk memastikan keamanan dan stabilitas pasar kripto.

Perkembangan pada pasar kripto ini membuat pemain industri ini semakin optimistis.

CMO Tokocrypto, Wan Iqbal, menyatakan peralihan pengawasan ke OJK membawa dampak positif bagi industri kripto di Indonesia, terutama dalam aspek kepastian regulasi dan perlindungan investor. Apalagi di tengah dinamika pasar kripto secara global.

“Dengan regulasi yang lebih komprehensif dan pengawasan ketat dari OJK, kepercayaan investor semakin kuat,” ujar Iqbal, Kamis (6/3).

Prospek Pasar Kripto

Pergerakan pasar kripto tidak hanya dipengaruhi oleh sentimen dalam negeri, tetapi juga kondisi global.

Baru-baru ini, Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengumumkan rencana menciptakan cadangan strategis bitcoin (BTC), ethereum (ETH), XRP, solana (SOL), dan cardano (ADA). Langkah tersebut pun memberikan dampak positif terhadap harga aset kripto dimaksud, dan meningkatkan minat investor.

Menurut Iqbal, aksi AS ini dapat mendorong negara lain mengambil langkah serupa dalam mengadopsi dan mengatur aset digital. Jika lebih banyak negara mulai mengakui kripto sebagai bagian dari strategi keuangan, maka bisa terjadi peningkatan likuiditas dan partisipasi institusional yang lebih besar dalam ekosistem kripto.

“Kebijakan pemerintah AS yang ramah kripto ini berpotensi menciptakan sentimen positif di pasar global, termasuk Indonesia. Investor cenderung lebih percaya diri untuk berinvestasi di aset kripto karena adanya legitimasi dari pemerintah negara besar seperti AS,” kata Iqbal.

Proyeksi Pergerakan Harga Bitcoin

Selain karena faktor yang disebutkan, pasar kripto saat ini berpotensi dalam tren positif.

Bitcoin (BTC) baru-baru ini melonjak hampir 8 persen dalam sehari, kembali ke level di atas US$90.000 setelah sebelumnya sempat turun di bawah US$80.000.

Pemulihan tajam tersebut menunjukkan momentum bullish baru, seiring dengan spekulasi seputar rencana cadangan kripto yang diusulkan oleh Presiden AS, Donald Trump.

Spekulasi cadangan kripto itu berpotensi besar menjadi katalis angin segar bagi kripto, terutama aset bitcoin.

Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, memproyeksi bitcoin berpotensi menguji resistensi pada level US$94.833. Jika berhasil ditembus, maka bukan tidak mungkin reli menuju US$99.472 bisa terjadi.

Namun, tren penguatan akan sangat bergantung pada tekanan beli di pasar serta reaksi investor terhadap kebijakan ekonomi dan regulasi terbaru, serta hasil dari White House Crypto Summit pada 7 Maret 2025. Jika ekspektasi investor tidak terpenuhi, maka tekanan jual bisa meningkat sehingga menyebabkan harga bitcoin jatuh hingga ke level US$78.179 per koin.

Share
Topics
Editorial Team
Bonardo Maulana
EditorBonardo Maulana
Follow Us