MARKET

Pendapatan Blibli 2022 Melonjak 72 Persen, Bagaimana Labanya?

Laba bruto Blibli meroket.

Pendapatan Blibli 2022 Melonjak 72 Persen, Bagaimana Labanya?Prosesi Peresmian Blibli Store Bersama Jajaran Komisaris, Direksi serta Management Blibli dan Partner Bisnis dan Brand di Central Park Jakarta, Selasa (2/8). Dok/Blibli.
31 March 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - PT Global Digital Niaga Tbk (BELI) meraih pendapatan bersih konsolidasi Rp15,26 triliun sepanjang 2022, melonjak 72 persen (YoY) dari Rp8,85 triliun pada tahun sebelumnya.

Pendapatan bersih terbesar masih berasal dari bisnis ritel 1P, yakni Rp8,90 triliun, disusul oleh bisnis toko fisik yang berkontribusi Rp3,55 triliun terhadap pendapatan.

Lalu, bisnis institusi dan ritel 3P masing-masing mencetak pendapatan Rp2,61 triliun dan Rp199 miliar.

Bagaimana dengan labanya? Laba bruto BELI meroket 111 persen (YoY), dari sebelumnya Rp580,00 miliar menjadi Rp1,22 triliun. Margin laba bruto konsolidasinya pun meningkat dari 6,50 persen pada 2021 menjadi 8,00 persen pada 2022. 

CEO dan Co-Founder Blibli, Kusumo Martanto, menyebut 2022 penuh dengan berbagai tantangan. Apalagi sektor teknologi, khususnya e-commerce, harus beradaptasi dengan dinamika perubahan preferensi konsumen seiring dengan berhentinya pembatasan akibat pandemi.

“Namun, kami tetap memegang teguh arah dan strategi kami sepanjang tahun, termasuk menjalankan berbagai inisiatif baru, memperdalam berbagai sinergi di dalam ekosistem, serta mempercepat ekspansi kehadiran toko-toko fisik untuk mendorong strategi omnichannel kami,” katanya dalam keterangan pers yang dikutip Jumat (31/3).

Pertumbuhan TPV Blibli

Tampilan aplikasi Blibli. (Shutterstock/Devina Saputri)

Selain pendapatan, total processing value(TPV) pun meningkat 65 persen menjadi Rp61,39 triliun pada 2022, dari sebelumnya Rp32,40 triliun. Selain itu, EBITDA konsolidasi terhadap TPV perseroan juga membaik, dari -10,4 persen pada 2021 menjadi -7,8 persen. 

Pertumbuhan itu ditopang oleh pertumbuhan TPV pada tiap lini bisnis, khususnya lini bisnis toko fisik dan ritel 3P yang masing-masing melesat 302 persen (YoY) dan 135 persen (YoY).

Bisnis ritel 1P dan institusi pun tumbuh masing-masing 32 persen (YoY) dan 28 persen (YoY).

Adapun, take rate dari e-commerce afiliasi Djarum itu meningkat dari 3,8 persen (YoY) menjadi 4,2 persen (YoY) secara tahunan. Average order value pun naik 43 persen, seiring dengan pertumbuhan transaction users 70 persen (YoY) dan pelanggan institusi 8 persen (YoY).

CFO dan Co-Founder Blibli, Hendry, mengatakan pertumbuhan berbagai lini bisnis itu adalah hasil usaha berkelanjutan lewat langkah-langkah strategis, meliputi ekspansi dalam jumlah pilihan produk, pengembangan ekosistem, dan penerapan efisiensi biaya pada berbagai area.

“Pada 2023 ini kami percaya dengan berfokus pada strategi kepemimpinan biaya, optimalisasi margin, dan keunggulan operasional ekosistem. Kami berada pada jalur yang tepat untuk mengembangkan bisnis lebih jauh,” katanya.

Salah satu bentuk ekspansi Blibli adalah pembukaan gerai resmi Apple, yang melengkapi kemitraan strategis perseroan dengan merek global lain seperti Samsung. Pada 2022, perseroan telah membuka 74 toko consumer electronics baru. BliBli secara total telah mengoperasikan 126 toko consumer electronics per akhir 2022.

Related Topics