MARKET

Puma Mau Setop Sponsor Timnas Bola Israel, Benar Efek Boikot?

Puma mau setop kontrak sponsor timnas bola Israel di 2024.

Puma Mau Setop Sponsor Timnas Bola Israel, Benar Efek Boikot?ilustrasi israel (unsplash.com/Taylor Brandon)
13 December 2023
Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Merek fesyen olahraga Puma berniat menghentikan sponsor untuk tim nasional sepak bola Israel pada 2024. Apa rencana itu berkaitan dengan efek kampanye boikot produk pro-Israel belakangan ini?

Menurut Juru Bicara Puma, rencana itu sudah dibuat sejak akhir 2022 dan tak berkaitan dengan seruan boikot oleh konsumen di sejumlah negara terhadap produk dan perusahaan afiliasi Israel, berdasarkan laporan dari Al Jazeera, dikutip Rabu (13/12).

Puma memang sudah lama berhadapan dengan aksi boikot akibat hubungan sponsornya dengan Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA). Akan tetapi, kampanye tersebut mulai semakin keras selama dua bulan terakhir, saat Israel melakukan serangan di Gaza. Tindakan itu telah menewaskan lebih dari 18.000 warga Palestina.

“Puma akan terus mengevaluasi semua kemitraan yang asa serta peluang lain yang akan datang demi memastikan kami mempunyai daftar tim nasional yang kuat,” demikian bunyi memo internal Puma yang dilaporkan Financial Times 

Dukungan Puma terhadap tim nasional sepak bola Israel sendiri dimulai sejak 2018. Kontraknya mencakup penyediaan perlengkapan untuk para pemain IFA. 

Sejak saat itulah, perusahaan fesyen olahraga asal Jerman itu harus menghadapi boikot dari para aktivis.

Secara detail, perusahaan-perusahaan global yang dinilai mendukung Israel juga mengalami hal serupa dengan Puma. Apalagi sejak Gerakan BDS (Boycott, Divest, Sanctions) semakin masif seiring dengan memanasnya jalur Gaza. Khususnya di negara-negara Timur Tengah.

Pada awal pekan ini, perusahaan fesyen Zara pun menyetop kampanye iklan dari situs webnya akibat menuai kritik keras karena dianggap meniru penderitaan masyarakat Gaza, sehingga memicu aktivis pro-Palestina melakukan boikot.

Boikot di Indonesia dan dampaknya

Indonesia pun turut andil dalam gerakan boikot produk-produk afiliasi Israel. Salah satu perusahaan yang terdampak adalah emiten pengelola restoran KFC Indonesia dan Taco Bell, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST).

"Efek boikot terhadap produk kami mencakup penurunan penjualan dan transaksi bisnis kami," kata Manajemen Fast Food Indonesia, dikutip dari hasil paparan publiknya.

Dus, Fast Food Indonesia menyiasatinya dengan meluncurkan sejumlah produk baru dan promosi yang disusun untuk menggantikan transaksi yang hilang. Contohnya: Promo Akhir Bulan, Super Y3000, dan gratis produk minuman untuk layanan tanpa turun (lantatur/drive-thru). 

"Sebagai langkah untuk meminimalkan dampak boikot, perseroan saat ini fokus pada promosi intensif terhadap produk-produk yang dijual," imbuh manajemen.

Lebih lanjut, perseroan pun memangkas proyeksi pertumbuhan pada 2024 menjadi 10 persen, dari sebelumnya 15 persen. 

Selain KFC Indonesia, emiten pengelola Pizza Hut Indonesia, PT Sarimelati Kencana Tbk (PZZA), mengalami hal yang sama. Sekretaris Perusahaan PZZA, Kurniadi Sulistyomo, mengatakan pihaknya harus menanggung aksi unjuk rasa di berbagai wilayah akibat isu beredar tersebut.

“Kegiatan unjuk rasa ya kami menghadapi di berbagai wilayah di daerah seperti Aceh, Sumatera terus ada dari Bulukumba, Sulawesi, Pamekasan, Madura, tapi insya Allah semuanya berjalan dengan damai,” katanya, dilansir dari keterbukaan informasi BEI.

Kurniadi manyatakan penerimaan perusahaan terhadap hal yang dianggap sebagai aspirasi masyarakat, sekaligus berupaya memahami apa yang terjadi berdasar atas rasa simpati yang beredar kepada rakyat Palestina.

Related Topics