Trump Luncurkan Resort Berteknologi Blockchain di Maldives

Jakarta, FORTUNE - Trump Organization bersama pengembang berbasis London, Dar Global, meluncurkan proyek real estat berbasis blockchain di Maldives. Inisiatif ini menjadikan resort tersebut sebagai yang pertama di negara itu yang ditokenisasi, sehingga membuka kesempatan bagi investor untuk berpartisipasi sejak tahap awal pengembangan.
Dar Global mengonfirmasi pembangunan Trump International Hotel Maldives, yang akan menjadi hotel pertama yang mengadopsi token digital yang terhubung langsung dengan proyek yang masih dalam tahap konstruksi. Langkah ini memperkuat kehadiran Trump di pasar pariwisata premium sekaligus menawarkan cara baru bagi investor untuk berpartisipasi dalam proyek properti sebelum resort tersebut berdiri.
Mengutip Cryptonews.com, pendekatan Dar Global berbeda dari model tokenisasi sebelumnya yang biasanya menerapkan digitalisasi kepemilikan pada properti yang telah selesai dibangun. Kali ini, tokenisasi dilakukan sejak fase pengembangan dan menciptakan unit investasi digital yang terhubung langsung dengan proyek hotel mewah tersebut.
Resort ini ditargetkan selesai pada 2028 dan berlokasi dekat Malé, dengan rencana menghadirkan sekitar 80 vila pantai dan vila di atas air untuk segmen wisatawan berdaya beli tinggi.
Wakil Presiden Eksekutif The Trump Organization, Eric Trump, menyebut ekspansi ke Maldives sebagai “babak baru” dalam portofolio global keluarga Trump. Ia menilai bahwa tokenisasi menawarkan pendekatan berbeda bagi investor untuk ikut terlibat sejak awal pembangunan resort. Sementara itu, CEO Dar Global, Ziad El Chaar, mengatakan perusahaan akan terus memperluas model real estat berbasis token setelah peluncuran perdananya ini.
Peluncuran proyek ini berlangsung di tengah meningkatnya popularitas aset tokenisasi. Data rwa.xyz, menunjukkan kapitalisasi pasar sektor ini telah mencapai sekitar US$3,52 miliar atau sekitar Rp60,12 triliun. Aktivitas alamat bulanan melonjak lebih dari 53 persen dalam sebulan terakhir, sementara jumlah pemegang token kini melampaui 165.000.
Meski volume transfer memperlihatkan penurunan dalam beberapa minggu terakhir, minat terhadap token aset fisik terus meningkat berkat lembaga keuangan yang semakin mengeksplorasi mekanisme penyelesaian dan pendanaan baru.
Langkah ini juga menjadi strategi Trump Organization di tengah pasar tokenisasi properti global kian kompetitif. Sepanjang tahun ini, bisnis properti Trump makin intens mengadopsi teknologi blockchain. Pada April, perusahaan mengumumkan bahwa pembelian unit di menara senilai US$1 miliar atau Rp 16,7 triliun di Dubai dapat dilakukan menggunakan cryptocurrency.
Proyek tersebut mencakup hotel bermerek, hunian mewah, serta klub privat yang menawarkan pemandangan dari ketinggian. Unit dijual mulai sekitar US$1 juta atau Rp16,7 miliar, sementara penthouse dipasarkan lebih dari US$20 juta.
Dubai sendiri tengah memperkuat posisinya sebagai pusat aset digital, meski tetap disorot karena risiko penggunaan pasar propertinya untuk memindahkan dana ilegal. Namun kota tersebut terus menarik perusahaan blockchain. Salah satu upayanya adalah peluncuran Prypco Mint pada Mei, platform properti tokenisasi pertama yang didukung pemerintah, yang menargetkan tokenisasi properti senilai US$16 miliar atau Rp 267,8 triliun hingga 2033 melalui kepemilikan fraksional di XRP Ledger.
Ekspansi digital keluarga Trump juga merambah sektor gim berbasis blockchain bertema real estat yang dijadwalkan meluncur tahun ini. Gim tersebut dikembangkan bersama Bill Zanker dan terinspirasi dari mekanisme permainan pembangunan kota di perangkat mobile, melanjutkan rangkaian inisiatif Trump sebelumnya yang mencakup NFT, memecoin, dan proyek media terkait kripto.








