Jakarta, FORTUNE - PT PLN (Persero) melalui subholding PT PLN Indonesia Power menggandeng tiga perusahaan produsen solar panel dari dalam dan luar negeri untuk memperecpat penetrasi di pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Langkah ini untuk akselerasi transisi energi guna mencapai target net zero emission pada tahun 2060.
Melalui kerja sama ini, PLN Indonesia Power tak hanya akan berkolaborasi untuk membangun pabrik, melainkan juga mengembangkan skema bisnis maupun model pemasaran produk solar panel di dalam negeri. Harapannya perusahan ini akan menjadi perusahaan solar panel terbesar di Asia Tenggara dan produksinya langsung dilakukan oleh anak bangsa.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra menjelaskan, langkah ini merupakan salah satu upaya meningkatkan kapasitas nasional dalam negeri untuk memperkuat infrastruktur pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
"Saat ini peluang pasar yang sangat besar belum didukung oleh industri solar panel dalam negeri secara maksimal. Masih terdapat disparitas harga produk solar panel dalam negeri, di mana harga impor 40 persen lebih murah dibanding harga dalam negeri," ujar Edwin dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (15/11).
Edwin menjelaskan, disparitas harga ini dikarenakan rantai pasok dalam negeri yang belum terbentuk secara end to end. Padahal target pemerintah dalam TKDN PLTS mencapai 60 persen, namun saat ini baru 40 persen.
"Untuk itu, PLN terus mendorong pembangunan ekosistem dan memfasilitasi kapabilitas nasional melalui pembuatan manufaktur solar panel dengan menghadirkan pabrikan dengan teknologi terkini," ujar Edwin.