CELIOS Minta BPS Perbarui Metodologi Pengukuran Kemiskinan

Intinya sih...
CELIOs meminta BPS perbarui metodelogi pengukuran kemiskinan
BPS menggunakan pendekatan pengeluaran, tidak relevan di era finansial masa kini
Kementerian Kesehatan merilis jumlah PBI BPJS yang berbeda jauh dengan klaim BPS
Jakarta, FORTUNE - Lembaga penelitian independen, Center of Economic and Law Studies (CELIOS), mendesak Badan Pusat Statistik (BPS) memperbarui metodologi pengukuran kemiskinan yang digunakannya. Pasalnya, metodologi yang diterapkan BPS saat ini dinilai sudah tidak relevan dengan kondisi sosial-ekonomi masyarakat.
Selama ini, BPS menghitung jumlah penduduk miskin berdasarkan garis kemiskinan (GK). Komponen GK ini mencakup garis kemiskinan makanan (GKM), yakni biaya pemenuhan kebutuhan gizi minimum 2.100 kilokalori per orang per hari, dan garis kemiskinan non-makanan (GKNM). Seseorang dikategorikan miskin jika pengeluarannya berada di bawah GK tersebut.