Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
Kemiskinan (iStock)
Kemiskinan (iStock)

Intinya sih...

  • CELIOs meminta BPS perbarui metodelogi pengukuran kemiskinan

  • BPS menggunakan pendekatan pengeluaran, tidak relevan di era finansial masa kini

  • Kementerian Kesehatan merilis jumlah PBI BPJS yang berbeda jauh dengan klaim BPS

Jakarta, FORTUNE - Lembaga penelitian independen, Center of Economic and Law Studies (CELIOS), mendesak Badan Pusat Statistik (BPS) memperbarui metodologi pengukuran kemiskinan yang digunakannya. Pasalnya, metodologi yang diterapkan BPS saat ini dinilai sudah tidak relevan dengan kondisi sosial-ekonomi masyarakat.

Selama ini, BPS menghitung jumlah penduduk miskin berdasarkan garis kemiskinan (GK). Komponen GK ini mencakup garis kemiskinan makanan (GKM), yakni biaya pemenuhan kebutuhan gizi minimum 2.100 kilokalori per orang per hari, dan garis kemiskinan non-makanan (GKNM). Seseorang dikategorikan miskin jika pengeluarannya berada di bawah GK tersebut.

Editorial Team

Tonton lebih seru di