Jakarta, FORTUNE - Charles Richard Oentomo, CEO PT Centrepark Citra Korpora, diganjar EY Entrepreneur of the Year 2025 dalam ajang yang digelar di di Hotel Mulia, Senayan, Rabu (26/11).
Penghargaan ini menjadi pengakuan atas kepemimpinannya dalam mengubah layanan konvensional menjadi platform digital terintegrasi. Transformasi tersebut memungkinkan terwujudnya manajemen perparkiran nasional yang menyediakan jasa dan solusi parkir modern. Sejauh ini, Centrepark mengelola lebih dari 700 titik parkir di pusat perbelanjaan, kawasan perkantoran, rumah sakit, stasiun, hingga TOD.
“Saya memulai perusahaan ini 16 tahun lalu dengan hanya dua proyek kecil. Tapi, saya percaya, bagi diri saya sendiri, dan bagi semua orang, tidak peduli apa pun dan kapan pun anda memulai, Anda bisa mencapai hal tersebut asalkan Anda menciptakan sesuatu yang berharga, dipadukan dengan integritas, keberanian, tujuan, dan keyakinan,” ujar Charles saat menerima penghargaan tersebut di Jakarta, Rabu (26/11).
Sebagai pemenang, ia akan mewakili Indonesia pada ajang EY World Entrepreneur of the Year 2026 di Monte Carlo, Monako, dan bersaing dengan para wirausahawan terbaik dari seluruh dunia.
Charles menyisihkan peserta lain, melalui penilaian panel juri independen. Di antara juri tersebut adalah Winston Utomo, CEO PT Media Putra Nusantara (IDN), yang menjadi pemenang EY Indonesia Entrepreneur of the Year 2024, dan COO PT Media Putra Nusantara (IDN), William Utomo.
Malam penghargaan itu juga menjadi saksi bagi pemberian tiga penghargaan pada kategori lainnya: Entrepreneurial Spirit Award 2025 kepada Benedictus Widaja, CEO PT Mandaya Sehat Utama (Mandaya Hospital); Emerging Entrepreneur Award 2025 kepada Jayadi Budiman, CEO PT Jendela Kuliner Bersama; dan Honorary Lifetime Achievement Award 2025 kepada Presiden Direktur PT Medco Energi Internasional Tbk, Hilmi Panigoro.
Para finalis 2025 merupakan wirausahawan terkemuka dari 10 perusahaan yang bermain pada berbagai sektor, termasuk konsumen, teknologi, layanan kesehatan, mobilitas, energi dan utilitas, dan makanan dan minuman.
Secara kolektif, para finalis membukukan pendapatan tahunan di atas Rp8 triliun dan menyediakan lapangan pekerjaan bagi banyak orang.
Mereka dapat memaksimalkan pengembangan bakat, memperluas akses ke produk dan layanan, mendorong inovasi dalam praktik digital dan berkelanjutan, serta menciptakan dampak positif bagi komunitas mereka.
“Mereka dinilai berdasarkan empat pilar EOY, semangat interpretatif, tujuan, kemajuan, dan dampak, menunjukkan kemanusiaan, kreativitas, dan penelitian yang mereka bawa ke dunia,” ujar Country Manager Partner EY Indonesia, Peter Surja, di Jakarta, Rabu (26/11).
Program EY EOY sendiri telah berlangsung selama hampir empat dekade, dan telah menyoroti wirausahawan-wirausahawan berprestasi di lebih dari 60 negara dan 145 kota.