Jakarta, FORTUNE - Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo memaparkan perbandingan biaya isi ulang baterai motor listrik yang jauh lebih murah ketimbang harga BBM. Bahkan, kata dia, ongkos yang dikeluarkan tak sampai setengah dari harga bensin per liter.
"Satu liter bensin saat ini Rp15 ribu. Kalau listrik menggunakan baterai chargingnya mungkin sekitar Rp4.500-Rp5.000," ujarnya dalam Investor Daily Summit 2022, Selasa (11/10).
Selain itu, tutur Darmawan, isi ulang baterai motor listrik juga sangat mudah dilakukan dengan hadirnya Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) milik PT PLN. Di SPBKLU pengguna motor listrik cukup menukarkan baterainya ke SPKBLU dan tidak perlu lagi menunggu pengisian daya listrik.
"Kami juga membangun namanya swap station, SPBKLU. Kami kerja sama dengan Grab. Kami kerja sama juga dengan banyak sekali pabrikan, dari Geists, Viar, Volta, Smooth, Celis, semuanya kami kerja sama dan kami di sini juga membuat swap station, dan kami langsung kami sambungkan dengan aplikasi kami di PLN Mobile," terangnya.
Meski demikian, jelas Darmawan, biaya kepemilikan kendaraan listrik saat ini memang masih lebih besar ketimbang motor BBM. Untuk kendaraan roda listrik roda dua dengan kapasitas mesin 110 cc, misalnya, ia menyebut kisaran harganya masih di angka Rp24-25 juta.
"Honda Beat dengan Yamaha Mio. Itu 110 cc. Harganya Rp17,5 juta. Itu lah motor yang paling laku. Motor sejuta umat. Motor listrik yang sejajar dengan horse power yang mirip itu harganya masih mahal," tuturnya.
Dengan kondisi tersebut, menurutnya, konsumen akan cenderung berpikir ulang untuk membeli kendaraan listrik. Sebab, meski biaya operasionalnya lebih murah, butuh waktu 3-4 tahun agar nilai kepemilikannya sama dengan kendaraan BBM.
"Maka butuh waktu. Begitu harganya turun, dia lebih kompetitif. Demikian pula dengan mobil listrik. Mobil listrik sekitar Rp600-650 juta. Artinya ada cost saving tetapi biaya lebih mahal paybacknya sekitar 3-4 tahun," tuturnya.