NEWS

BYD Hingga Tesla Sudah Finalisasi Perjanjian Investasi Mobil Listrik

Sejumlah pabrikan mobil listrik global minat masuk ke RI.

BYD Hingga Tesla Sudah Finalisasi Perjanjian Investasi Mobil ListrikMenteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan saat konferensi pers just energy transition partnership' di Bali, Selasa (15/11).

by Eko Wahyudi

17 January 2023

Follow Fortune Indonesia untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News

Jakarta, FORTUNE - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan pabrikan kendaraan listrik global seperti BYD Auto hingga Tesla Inc. telah memfinalisasi perjanjian dengan pemerintah Indonesia untuk berinvestasi di Tanah Air.

“BYD Auto yang nomor satu di dunia, nomor dua Tesla, Hyundai dan seterusnya ini semua sudah memfinalisasi perjanjian Indonesia dengan keputusan EV yang sudah kemarin di rapat kabinet dan kita bisa umumkan segera,” kata Luhut saat memberi pengarahan dalam Rakornas Kepala Daerah dan Forkopimda secara virtual, Selasa (17/1).

Minat investasi pabrikan global itu, kata Luhut, berangkat dari sejumlah kebijakan investasi dan insentif kendaraan listrik yang telah disiapkan pemerintah. 

Dia mengatakan pemerintah bakal segera mengumumkan keputusan insentif fiskal dan nonfiskal kendaraan listrik itu untuk mendorong kesepakatan investasi dari pabrikan global yang menguasai mayoritas pasar mobil listrik dunia tersebut. 

“Kalau anda lihat baterai kendaraan listrik itu, akan membuat kita menjadi tujuan investasi yang bagus sekali, ditunjang lagi dengan keberhasilan G20 kemarin,” ujarnya. 

Dari ajang Presidensi G20 tersebut, Indonesia mengantongi komitmen investasi US$309,4 miliar atau sekitar Rp4.692 triliun. 

"Saya minta teman-teman untuk mulai melihat hilirisasi, melihat digitalisasi, melihat hasil G20. Kita semua harus kompak. Kita semua bahu-membahu," katanya.

Tujuan jadi pemain besar dunia

Jika pengembangan baterai listrik melalui pembangunan pabrik telah berjalan, Luhut menyatakan Indonesia akan mulai memproduksi baterai kendaraan listrik pertama pada 2025. Dua tahun kemudian atau 2027, Indonesia diproyeksi masuk daftar tiga besar produsen baterai kendaraan listrik dunia.

Program hilirisasi di dalam negeri juga telah mencapai satu titik, katanya. Salah satunya ditandai dengan penandatanganan kesepakatan kerja sama dengan perusahaan baterai ternama, yakni Contemporary Amperex Technology Co (CATL).

"Kita laporkan Bapak Presiden dan semuanya. Kita sudah masuk dalam era tanda tangan hari kemarin Senin antara CATL dan MIND ID. Maka kita sudah siap memasuki era baru bangun ekosistem dalam lithium baterai dan EV," ujarnya.

Wacana Tesla telah ada sejak tahun lalu

Luhut sempat mengatakan bahwa pemerintah masih terus berdiskusi dengan Tesla ihwal rencana pembangunan pabrik di Indonesia. Namun, ia mengaku belum bisa membeberkan detail pembicaraannya.

Menurutnya, pemerintah telah menyiapkan insentif investasi dalam rencana pembangunan pabrik Tesla tersebut. Dia menilai insentif itu cukup menarik dibandingkan dengan tawaran negara lain.

Wacana soal pembangunan pabrik Tesla di Indonesia telah berdengung sejak tahun lalu saat Presiden Joko Widodo bertemu Elon Musk, CEO Tesla, pada pertengahan Mei di markas SpaceX di Texas, Amerika Serikat.

"Yang kita inginkan semua adalah mobil listriknya, bukan baterainya. Buat Tesla, kami mau mereka membangun mobil listrik di Indonesia," kata Presiden Jokowi pada Agustus 2022.