Baca artikel Fortune IDN lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Usai Pandemi, Erick Thohir Dorong BUMN Tambah Setoran ke Negara

Menteri BUMN, Erick Thohir. (Wulandari/ShutterStock)

Jakarta, FORTUNE - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, dalam kondisi pandemi Covid-19 para perusahaan pelat merah tahun 2020 dapat menyumbang Rp375 triliun untuk pemasukan negara. Sumbernya beragam, dari dividen Rp44 triliun, pajak Rp245 triliun, hingga penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Rp86 triliun.

Namun untuk tahun 2021, ia memprediksi pemasukan yang disumbangkan tak akan berubah banyak. Sehingga, pada tahun-tahun selanjutkan, Erick akan berupaya untuk meningkatkan kontribusi para BUMN untuk pemasukan negara.  “Saya rasa terus berupaya 2022, 2023 dan 2024 kita upayakan akan ada peningkatan,” kata dia saat diskusi virtual, Selasa (28/9).

Erick pun memahami kondisi pemerintah saat ini. Sebab, dengan kondisi pandemi yang masih berlangsung, negara membutuhkan pemasukan alternatif guna menyelematkan sektor yang terdampak.

Adapun jika diakumulasi dalam 10 tahun terakhir, BUMN telah memberikan Rp3.295 triliun untuk pemasukan negara. Terdiri dari pajak Rp1.872 trilium, dividen Rp388 triliun, dan PNBP Rp1.035 triliun.

1.Menteri BUMN dorong tranformasi

Selain upaya peningkatan pemasukan negara, kata Erick, yang tak kalah penting adalah mendorong adanya tranformasi di tubuh perseroan. ia meminta kepada perusahaan BUMN untuk tidak terlena dengan kondisi yang ada. Sehingga, dapat mampu mendorong upaya majunya perekonomian Indonesia.

“Sekarang itu bagaimana efisiensi fokus bentuk bisnisnya. karena kita bercita-cita punya perusahaan bervalusi US$100 miliar,” tuturnya.

Perusahaan milik negara juga didorong untuk bertransformasi mengikuti teknologi digital. Di samping itu, mereka pun dituntut agar memiliki proses bisnis yang baik dan bukan berbasis proyek. "Kami enggak mau karena penugasan banyak proyek mangkrak dan terjadi korupsi karena tanpa proses bisnis yang baik," ujarnya.

2.Pengembangan industri digital

Erick pun mengungkapkan, beberapa BUMN melalui lembaga pendanaannya telah menjadi investor di beberapa perusahaan rintisan atau startup asal Indonesia. Seperti BRI sudah investasi di 15 startup, Mandiri 15 startup, Telkomsel 15 startup, Telkom sudah investasi di 54 startup.

"Tetapi kita juga mau pastikan bahwa startup yang akan didanai tersebut pendirinya (founders) adalah orang Indonesia, perusahaannya beroperasi di Indonesia, dan tentu karena ini korporasi kita berharap startup itu memiliki prospek IPO di Indonesia," kata Erick.

Hal ini dalam rangka mendorong daripada perusahaan-perusahaan menjadi besar, membuka lapangan kerja yang sangat masif, dan juga mendorong ekonomi Indonesia untuk memastikan Indonesia juga terproteksi dengan digitalisasi.

3.Generasi muda menjadi kunci masa depan

Selain itu, Erick juga menyebut generasi muda akan menjadi kunci dalam memenangkan persaingan ke depan. Besarnya jumlah anak muda akan jadi kekuatan utama bagi bangsa dalam mengadapi persaingan di kancah global.

"Regenerasi harus terjadi supaya menjaga mimpi kita yang mana pada 2045 menjadi negara dengan ekonomi lima besar dunia. Kita punya banyak generasi muda dan sumber daya alam, jangan hanya menjadi pasar tapi bergerak pada peningkatan kualitas human capital," tutur Erick.

Share
Topics
Editorial Team
pingit aria mutiara fajrin
Eko Wahyudi
pingit aria mutiara fajrin
Editorpingit aria mutiara fajrin
Follow Us