Jakarta, FORTUNE – Lembaga Dana Moneter Internasional (IMF) memangkas perkiraan pertumbuhan ekonomi atau Pendapatan Domestik Bruto (PDB) global menjadi 2,7 persen pada tahun depan. Proyeksi ini lebih rendah 0,2 persen dari perkiraan IMF sebelumnya pada Juli 2022 yakni sebesar 2,9 persen.
IMF memperkirakan, negara yang mewakili sepertiga output dunia akan berada dalam resesi, pada 2023. “Tiga ekonomi terbesar, Amerika Serikat, Cina dan kawasan Euro, akan terus terhenti,” kata Kepala Ekonom IMF, Pierre-Olivier Gourinchas, dalam laporan World Economic Outlook (WEO), yang dikutip dari Reuters, Rabu (12/10). “Singkatnya, yang terburuk belum datang, dan bagi banyak orang, 2023 akan terasa seperti resesi.”
Menurut IMF, berbagai tekanan yang bertabrakan dari inflasi, krisis energi dan pangan yang didorong oleh perang Rusia-Ukraina, suku bunga yang lebih tinggi memperlambat ekonomi Amerika Serikat dan perjuangan Cina mengunci wilayahnya karena Covid-19, mendorong dunia ke jurang resesi serta mengancam stabilitas pasar keuangan.
“Ini adalah profil pertumbuhan terlemah sejak 2001, kecuali untuk krisis keuangan global dan fase akut pandemi Covid-19,” tulis IMF dalam laporannya.